Jumat, 21 September 2012
KEUTAMAAN ILMU DAN ORANG ALIM (IHYA' ULUMUDDIN )
شهد الله أنه لا إله إلا هو والملائكة وأولو العلم قائما بالقسط﴾ (آل عمران 3: 18)
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dalam QS. al-'Ankabut ayat 43 Allah SWT berfirman :
وَتِلْكَ اْلأَمْثَالُ نَضْرِبُهَالِنَّاسِ وَمَايَعْقِلُهَآاِلاَّالْعَالِمُوْنَ
"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu".
DALAM ALMUJADILAH AYAT 11 ALLAH BERFIRMAN
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَلِكَ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ (28)
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan je- nisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba- Nya, hanyalah ulama . Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Ma- ha Pengampun.
RASULULLAH BERSABDA
العلماء ورثة الأنبياء
ulama adalah pewarisnya para nabi
RASULULLAH BERSABDA
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين ويلهمه رشده
Barangsiapa dikehendaki Allah dengannya memperoleh kebaikan maka difahamkanlah tentang agama (Islam) kepadanya dan diilhamkan keterangan-keterangan-Nya.
RASULULLAH BERSABDA
يستغفر للعالم ما في السموات والأرض
penduduk di langit dan di bumi senantiasa akan memintakan ampunan kepada orang yang ber ilmu
Ibnu Abbas ra berkata :
للعلماء درجات فوق المؤمنين بسبعما ئة درجة ما بين الدرجتين مسيرةخمسما تة
"Derajat ulama lebih tinggi tujuh ratus derajat diatas orang beriman, dimana jarak antara satu derajat ke derajat lainnya adalah lima ratus tahun".
Rasululloh SAW bersabda :
اَلاْءِ يْمَا نُ عُرْياَ نٌ وَلِبَا سُهُ التَّقْوَى وَزِيْنَتُهُ الْحَيَاءُوَثَمَرَتُهُ اْلعِلْمُ
"Iman itu (ibarat orang) telanjang yang pakaiannya adalah ketakwaan, perhiasannya adalah sifat malu dan buahnya adalah ilmu".
Rasululloh SAW bersabda :
يَشْفَعِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثَلاَ ثَةٌ اْلأَنْبِيَاءَثُمَّ الْعُلَمَاءَثُمَّ الشُّهَدَاءَ
"Tiga golongan yang memperoleh syafaat pada hari kiamat adalah para nabi, orang-orang berilmu, lalu para syuhada".
Rasululloh SAW bersabda :
العالم امين الله سبحانه فى الارض
"Orang berilmu adalah kepercayaan (wakil) Allah SWT di muka bumi".
وقال صلى الله عليه وسلم: (لموت قبيلة أيسر من موت عالم
rasulullah saw bersabda
kematian penduduk kampung itu lebih mudah (dicarikan penggantinya ) daripada matinya seorang alim.
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم: أقرب الناس من درجة النبوة أهل العلم والجهاد أما أهل العلم فدلوا الناس على ما جاءت به الرسل وأما أهل الجهاد فجاهدوا بأسيافهم على ما جاءت به الرسل
Artinya :"Manusia yang terdekat kepada derajat kenabian ialah orang yang berilmu dan berjihad. Adapun orang yang berilmu, maka memberi petunjuk kepada manusia akan apa yang dibawa Rasul-Rasul. Dan orang yang berjihad, maka berjuang dengan pedang membela apa yang dibawa para Rasul itu ".
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
أفضل الناس المؤمن العالم الذي إن احتيج إليه نفع وإن استغنى عنه أغنى نفسه
Artinya : "Manusia yang terbaik ialah mu'min yang berilmu, jika, diperlukan dia berguna. Dan jika tidak diperlukan, maka dia dapat mengurus dirinya sendiri".
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
إن الحكمة تزيد الشريف شرفا وترفع المملوك حتى يدرك مدارك الملوك
Artinya :"Bahwa ilmu pengetahuan itu menambahkan mulia orang yang mulia dan meninggikan seorang budak sampai ke tingkat raja-raja'.' (2)Dijelaskan oleh hadits ini akan faedahnya di dunia dan sebagai dimaklumi bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal.
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
وقال صلى الله عليه وسلم : يوزن يوم القيامة مداد العلماء بدم الشهداء
Artinya :"Ditimbang pada hari qiamat tinta ulama dengan darah syuhada' (orang-orang syahid mempertahankan agama Allah)".
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda : Mengenai kelebihan ilmu dari ibadah dan mati syahid :
وقال صلى الله عليه وسلم: في تفضيل العلم على العبادة والشهادة فضل العالم على العابد كفضلي على أدنى رجل من أصحابي
Artinya :"Kelebihan orang berilmu dari orang 'abid (orang yang banyak ibadahnya) seperti kelebihanku dari orang yang paling rendah dari shahabatku ".
Lihatlah betapa Nabi saw. membuat perbandingan antara ilmu pengetahuan dan derajat kenabian. Dan bagaimana Nabi mengurangkan tingkat amal ibadah yang tidak dengan ilmu pengetahuan, meskipun orang yang beribadah itu, tidak terlepas dari pengetahuan tentang peribadatan yang selalu dikerjakan. Dan kalau tak adalah ilmu, maka itu bukanlah ibadah namanya.
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب
Artinya :"Kelebihan orang berilmu atas orang 'abid, adalah seperti kelebihan bulan malam purnama dari bintang-bintang yang lain".
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda
وقال صلى الله عليه وسلم: يشفع يوم القيامة ثلاثة الأنبياء ثم العلماء ثم الشهداء
(Yasyfa'u yaumal qiyaamati tsalaatsatun : al-ambiyaa-u tsummal Halamaa-u tsummasy syuhadaa-u).
Artinya :"Yang memberi syafa'at pada hari qiamat ialah tiga golongan yaitu: para nabi, kemudian alim ulama dan kemudian para syuhada "
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda
فضل المؤمن العالم على المؤمن العابد بسبعين درجة
Artinya :"Kelebihan orang mu'min yang berilmu dari orang mu'min yang abid ialah tujuh puluh derajat".
Nabi صلى الله عليه وسلم Bersabda :
إنكم أصبحتم في زمن كثير فقهاؤه قليل قراؤه وخطباؤه قليل سائلوه كثير معطوه العمل فيه خير من العلم وسيأتي على الناس زمان قليل فقهاؤه كثير خطباؤه قليل معطوه كثير سائلوه العلم فيه خير من العمل
Artinya : "Bahwa kamu berada pada suatu masa yang banyak ahli fiqihnya, sedikit ahli qira'at dan ahli pidato, sedikit orang meminta dan banyak orang memberi. Dan amal pada masa tersebut lebih baik dari pada ilmu. Dan akan datang kepada ummat manusia suatu masa, yang sedikit ahli fiqihnya, banyak ahli pidato, sedikit yang memberi dan banyak yang meminta.Ilmu pada masa itu lebih baik dari amal"
Bersabda Nabiصلى الله عليه وسلم .
بين العالم والعابد مائة درجة بين كل درجتين حضر الجواد المضمر سبعين سنة
. Artinya :"Antara orang 'alim dan orang 'abid seratus derajat jaraknya. Jarak antara dua derajat itu dapat dicapai dalam masa tujuh puluh tahun oleh seekor kuda pacuan ".
Berkata pula IMAM Ali ra. dengan UNTAIAN sajak :
Tidaklah kebanggaan selain bagi ahli ilmu,
Mereka memberi petunjuk kepada orang yang meminta di tunjukkan.
Nilai manusia adalah dengan kebaikan yang dikerjakannya,
Dan orang-orang jahil itu adalah musuh ahli ilmu.
Menanglah engkau dengan ilmu, hiduplah berlama
Orang lain mati, ahli ilmu itu terus hidup.
Bertanya Fathul-Mausuli ra: "Bukankah orang sakit itu apabila tak mau makan dan minum, lalu mati?". Menjawab orang dikelilingnya : "Benar!".
Lalu menyambung Fathul-Mausuli : "Begitu pula hati, apabila tak mau kepada hikmah dan ilmu dalam tiga hari, maka matilah hati itu"
Berkata Ibnu Abbas ra. : "Bertukar-pikiran tentang ilmu sebahagian dari malam, lebih aku sukai daripada berbuat ibadah di malam itu". Begitu juga menurut Abu Hurairah ra. dan Ahmad bin Hanbal ra.
Berkata Al-Hasan tentang firman Allah Ta'ala :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً
(Rabbanaa aatinaa fiddun-ya hasanatan wa fil aakhirati hasanatan)
Artinya :"Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan pula di hari akhirat". (S. Al-Baqarah, ayat 201).
Bahwa kebaikan di dunia itu ialah ilmu dan ibadah, sedang kebaikan di akhirat itu, ialah sorga.
Berkata Luqman : "Hai anakku! Duduklah bersama ulama ,Rapatlah mereka dengan kedua lututmu! Sesungguhnya Allah swt. menghidupkan hati dengan nur-hikmah (sinar ilmu) seperti menghidupkan bumi dengan hujan dari langit".
Berkata setengah hukama : "Apabila meninggal seorang ahli ilmu maka ia ditangisi oleh ikan di dalam air dan burung di udara. Wajahnya hilang tetapi sebutannya tidak dilupakan".
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar