Rabu, 31 Oktober 2012
nasehat WALI GHAUST sayyiduna abdul qadir aljilany tentang kemuliaan sahabat rasulullah
الأساليب البديعة في فضل الصحابة وإقناع الشيعة
DALAM KITAB ''AL ASALIB ALBADI'AH FI FADHLISSAHABAH WA IQNA'ISSYI'AH شيخ يوسف بن إسماعيل بن يوسف النبهاني
KARYA : SYEHK YUSSUF BIN ISMA'IL BIN YUSUF ANNABHANY
الغوث الجيلاني
wali ghaust sayyiduna abdul qadir aljilany
قال رحمه الله تعالى في غنية الطالبين: ويعتقد أهل السنة أن أمة محمد عليه الصلاة والسلام خير الأمم أجمعين، وأفضلهم أهل القرن الذين شاهدوه وآمنوا به وصدقوه وبايعوه وتابعوه وقاتلوا بين يديه وفدوه بأنفسهم وأموالهم
telah berkata alghaust sayyiduna abdul qadir aljilany rahimallahu ta'ala dalam kitab ghunyatut thalibin : dan diyakini bahwasanya ahlusunnah itu adalah sebaik baiknya ummat muhammad عليه الصلاة والسلام
adapun paling baiknya masa itu adalah masanya para sahabat yang telah melihat rasul dan beriman pada rasul serta membenarkan dan berbai'at pada rasul.
yang ikut berperang bersama rasul dan mau mengorbankan jiwa dan hartanya untuk dakwah rasulullah
وأفضل أهل القرن أهل الحديبية الذين بايعوه بيعة الرضوان وهم ألف وأربعمائة رجل، وأفضلهم أهل بدر وهم ثلاثمائة وثلاثة عشر رجلا عدد أصحاب طالوت،
sebaik-baiknya masa adalah masanya ahlul hudaybiyyah yang mana para sahabat melaksanakan bai'aturidwan yangmana jumlah mereka ada 1400 lelaki
adapun yang lebih utama lagi adalah ahlul badar yangmana mereka berjumlah 313 laki laki (jumlahnya ini menyamai sahabatnya thalut
وأفضلهم العشرة الذين شهد لهم النبي صلى الله عليه وسلم بالجنة، وهم أبو بكر وعمر وعثمان وعلي وطلحة والزبير وعبد الرحمن بن عوف وسعد وسعيد وأبو عبيدة بن الجراح، وأفضل هؤلاء العشرة الأبرار الخلفاء الراشدون الأربعة الأخيار، وأفضل الأربعة أبو بكر ثم عمر ثم عثمان ثم علي رضى الله تعالى عنهم.
adapun sahabat yang paling mulia lagi adalah sepuluh sahabat yang telah disaksikan rasulullah dengan balasan sorga
adapun mereka adalah : 1.abu bakar
2.umar
3.ustman
4.aly
5.talhah
6.zubair
7.abdurrahman bin auf
8.sa'din
9.sa'id
10.abu ubaidah bin jarrah
adapun yang ter afdhal dari kesepuluh adalah sahabat empat
yaitu sahabat abu bakar ,
lalu sahabat umar
kemudian sahabat ustman
lalu sahabat aly radhiallahu ta'ala anhum
وخلافة الأئمة الأربعة كانت باختيار الصحابة واتفاقهم ورضاهم، . ولم تكن بالسيف والقهر والغلبة
adapun ke khalifahan EMPAT KHALIFAH itu dengan pilihan dan kesepakatan serta ridhanya seluruh sahabat rasulullah
dan tidak pernah ada cerita bahwasanya kekhalifahan itu berasal dari pedang atau pemaksaan serta penindasan
أما خلافة أبي بكر الصديق رضي الله عنه فباتفاق المهاجرين والأنصار كانت، وذلك لما توفى رسول الله صلى الله عليه وسلم قامت خطباء الأنصار فقالوا: منا أمير ومنكم أمير، فقام عمر بن الخطاب رضي الله عنه فقال: يا معشر الأنصار ألستم تعلمون أن النبي صلى الله عليه وسلم أمر أبا بكر أن يؤم بالناس؟ قالوا: بلى، قال: فأيكم تطيب نفسه أن يتقدم أبا بكر؟ قالوا: معاذ الله أن نتقدم أبا بكر،
adapun ke khalifahan abu bakar assiddiq radhiallahu anhu itu atas dasar kesepakatan sahabat ansar dan muhajirin adapun hal itu terjadi dikala wafatnya rasulullah
صلى الله عليه وسلم yangmana di adakan sebuah percakapan dari sahabat anshar
adapun khotbah sahabat anshar adalah '' dari kita (anshar ) adalah pemimpin dan dari kalian (muhajirin ) adalah pemimpin
mendengar hal semacam itu maka berdirilah sayyiduna umar bin khattab
رضي الله عنه dan berkata
wahai seluruh sahabat anshar apakah kalian tidak tahu bahwasanya sesungguhnya nabi صلى الله عليه وسلم telah memberi perintah agar abu bakar yang mengimami manusia ??? maka berkatalah sahabat anshar : iya memang rasulullah telah memerintahkan hal semacam itu
kemudian sahabat umar berkata (jika kalian sudah tahu yang demikian ) lalu siapakah dari kalian yang merasa lebih paling mulia dari abu bakar ??? maka berkatalah sahabat anshar '' kami minta indungan pada allah
dari merasa lebih taqdim dari abu bakar
وفي لفظ قال عمر رضي الله عنه: فأيكم تطيب نفسه أن يزيله عن مقام أقامه فيه رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ فقالوا كلهم: كلنا لا تطيب أنفسنا، نستغفر الله.
dan dalam keterangan yang lain berkatalah sahabat umar
رضي الله عنه : dari kalian semua (sahabat anshar ) siapakah yang merasa bersih jiwanya sehingga mau menggeser tempat yang
telah ditentukan rasulullah untuk abu bakar
صلى الله عليه وسلم؟ maka berkatalah seluruh sahabat anshar kita semua tidaklah merasa lebih bagus dari abu bakar ya allah ampunilah kami
فاتفقوا مع المهاجرين فبايعوا بأجمعهم وفيهم علي والزبير.
maka bersepakatlah para sahabat anshar bersama sahabat muhajirin yangmana disitu juga ada sahabat aly dan zubair
وبلغنا عن الثقات أن عليا رضي الله عنه كان أشد الصحابة قولا في إمامة أبي بكر رضي الله عنه،
dan telah sampai kepada kami sebuah riwayat yang terpercaya bahwasanya ali رضي الله عنه adalah sahabat yang paling mendukung atas ke pemimpinan
abu bakar رضي الله عنه،
وكذلك في حق عمر وعثمان وعلي رضي الله عنهم أن كل واحد منهم أحق بالأمر في عصره وزمانه. من ذلك ما روى ابن بطة بإسناده عن علي رضي الله عنه أنه قال: قيل: يا رسول الله من نؤمر بعدك؟ قال صلى الله عليه وسلم: "إن تؤمروا أبا بكر تجدوه أمينا زاهدا في الدنيا راغبا في الآخرة، وإن تؤمروا عمر تجدوه قويا أمينا لا يخاف في الله لومة لائم، وإن تولوا عليا تجدوه هاديا مهديا" فلذلك أجمعوا على خلافة أبي بكر.
begitu juga kebenaran atas haq (menjadi khalifahnya ) umar , ustman dan aly
رضي الله عنهم sesungguhnya setiap dari mereka itu adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah dalam masa dan waktunya
karena itulah diriwayatkan dari ibnu bittih dengan sanad dari ali sesungguhnya ali berkata '' telah ada orang yang bertanya : wahai rasulullah siapakah orang yang akan menjadi pemimpin setelah anda wafat
maka bersabdalah rasulullah : apabila kalian dipimpin abu bakar maka kalian akan menjadi aman dan berzuhud pada godaan dunia
serta mencintai ridha allah yang telah disiapkan kelak diakherat
dan apabila kalian mengangkat umar sebagai pemimpin maka kalian akan menjadi kuat serta aman serta karena (karunia allah ) kalian
tidak perlu mengkawatirkan caci makinya orang yang mencaci maki
dan apabila kalian mengangkat aly sebagai khalifah maka kalian akan mendapatkan orang yang menunjukkan serta menjadi orang yang diberi petunjuk
maka atas dasar inilah abu bakar dipilih menjadi khalifah oleh para sahabat
وقد روى عن إمامنا أبي عبد الله أحمد بن حنبل رحمه الله رواية أخرى: أن خلافة أبي بكر رضي الله عنه ثبتت بالنص الجلي والإشارة. وهو مذهب الحسن البصري وجماعة من أصحاب الحديث رحمهم الله.
dan telah diriwayatkan oleh imamuna abi abdillah ahmadd bin hambal rahimahullah dalam sebuah riwayat lain : sesungguhnya ke khalifahan abi bakar radhiallahu anhu itu telah ditetapkan oleh nash dalil yang jelas dan dalil isyarah
adapun ketentuan inilah yang dipegang teguh oleh madzhabnya hasan albashri dan jama'ah ulama ahlul hadist rahimahumullah
وعن مجاهد رحمه الله: قال لي علي بن أبي طالب رضي الله عنه: ما خرج النبي صلى الله عليه وسلم من دار الدنيا حتى عهد إلي أن أبا بكر يلي من بعدي، ثم عمر، ثم عثمان من بعده ثم علي من بعده.
dari mujahid rahimallah : telah berkata ali bin abi talib kepadaku yaitu : sebelum rasulullah wafat beliau telah memberitahuku ''bahwasanya sesungguhnya abu bakar lah yang akan memegang kekuasaan setelahku ( nabi ) kemudian diteruskan umar lalu dilanjutkan ustman dan diteruskan ali setelahnya
فكان إماما حقا إلى أن مات ولم يوجد فيه أمر يوجب الطعن فيه ولا فسقه ولا قتله؛ خلاف ما قالت الروافض، تبا لهم.
dan adanya kekhalifahan (empat sahabat ) itu adalah haq sampai beliau meninggal dunia dn dalam kepemimpinannya tidak ditemukan sama sekali hal hal yang harus dicela ataupun menjadikan mereka fasiq atau harus di perangi
adapun hal ini bertolak belakang dengan apa apa yang dihembuskan syiah rafidhah ,KECELAKAAN PASTI DITETAPKAN BAGI SYIAH RAFIDHAH.
فهؤلاء أهل القرآن هم الذين ذكرهم الله في كتابه وأثنى عليهم، فهم المهاجرون الأولون والأنصار الذين صلوا إلى القبلتين،
merekalah sebaik-baiknya ahlu qurun yang allah firmankan dalm kitabnya dan allah tetapkan pujian pada mereka
adapun mereka adalah
muhajirun al awwalun dan sahabat anshar yang melakukan salat pada dua kiblat
yaitu masa diperintahkan solat menghadap masjidil aqsha dan kemudian diganti menjadi solat menghadap baitullah
لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُولَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى
Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik.
[QS: al-Hadid: 10]
وقال جلا وعلا: {وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا} [6]
Artinya:
Allah benar-benar telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman serta beramal salih diantara kalian untuk menjadikan mereka berkuasa di atas muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka telah dijadikan berkuasa di atasnya. Dan Allah pasti akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, sebuah agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka peluk. Dan Allah pasti akan menggantikan rasa takut yang sebelumnya menghinggapi mereka dengan rasa tenteram, mereka menyembah-Ku dan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apapun.
(QS. An Nuur: 55)
وقال تعالى: {اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآَزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ
الْكُفَّارَ}.
ang artinya, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud”
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).
الفتح/29]
انتهى كلام سيدي عبد القادر الجيلاني رحمه الله تعالى.
selesailah dawuh sayyidi abdul qadir aljilany rahimahullah ta'ala
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar