Selasa, 27 November 2012
fatwa MUI yang menyatakan kesesatan faham syiah
halaman 46-47 pada buku
HIMPUNAN FATWA MUI Sejak 1975.
dirilis tahun 1984 hingga saat ini, Fatwa MUI tentang kesesatan
Syi'ah itu belum pernah diamandemen apalagi dicabut. Tiba-tiba tahun
bulan Mei 2011 muncul selebaran fatwa palsu yang substansinya
menghapus fatwa resmi.
Hanya oknum oknum tak bertanggung jawab yang menyatakan fatwa MUI tentang kesesatan syiah telah dicabut !
Senin, 26 November 2012
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 6
dalam kitab nurul ain (kitab agama syiah imamiyah)halaman 416
bab 253 yaitu disunnahkan untuk berbuka puasa dengan memakan tanah pekuburan hussein
dari aly bin muhammad mengatakan '' aku telah bertanya pada abil hasan AS ''wahai abil hasan sesungguhnya aku berbuka (saat waktunya berbuka tatkala ) pada harinya berbuka dengan memakan tanah pekuburan dan korma dalam hal semacam ini bagaimanakah menurut anda ?
maka abil hasan AS bersabda '' apa yang telah engkau lakukan tadi
( berbuka dengan memakan tanah pekuburan dan korma) adalah sebuah trik untuk mengumpulkan
barakah dan kesunnahan !
keterangan semacam ini dapat dijumpai dalam kitab agama syiah imamiyah yang berjudul alfaqih juz 2 halaman 174
dan kitab al khafi juz 4 halaman halaman 170
dan kitab al wasail juz 5 halaman 114
dan kitab al wafi juz 5 halaman 192
dan kitab jamiul ahadisussyi'ah juz 6 halaman 247
dalam fiqhurridha diterangkan '' lebih utama-utamanya sesuatu untuk dimakan berbuka adalah tanah pekuburannya hussein AS.
keterangan ini dapat dibaca dalam kitab agama syiah imamiyah yang berjudul al mustadrak juz 1 halaman halaman 429
dan kitab jamiul ahadisissyi'ah juz 6 halaman 248
Sabtu, 24 November 2012
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 5
dalam kitab yang berjudul AL IKHTISHOS (kitab agama syiah imamiyah) karangan al mufid
halaman 250
diterangkan sebagai berikut
abul mufadhal bercerita '' sesungguhnya abu abdillah AS bersabda kepadaku : sesungguhnya allah tabaraka wa ta'ala itu adalah tuhan yang esa dan memberikan pengetahuan akan hal itu pada hamba-hambanya, kemudian allah memasrahkan perkaranya pada hamba-hambanya dan memperbole
hkan hamba-hambanya untuk menikmati sorganya , maka barangsiapa yang menginginkan hatinya disucikan dari perkara jin dan manusia maka allah akan mema'rifatkan orang tersebut akan wilayahku(memeluk agama syiah imamiyah) dan barangsiapa ingin dihapuskan hatinya dari derajad kesucian maka allah akan menghalangi orang tersebut agar tidak berwilayah padaku (menjadi syiah imamiyah)
kemudian abu abdillah AS bersabda ''wahai mufadhal ketahuilah ''
sesungguhnya allah dengan tangannya telah menciptakan adam AS dan meniupkan ruh pada adam kemudian allah mewajibkan pada adam agar berwilayah kepada ALI AS.
dan allah mengajak bicara musa AS itu dengan tujuan agar musa juga berwilayah kepada ALI AS,
dan allah telah menciptakan isa AS ibnu maryam sebagai bentuk tanda kebesaran tuhan itu dengan tujuan agar isa AS merendahkan diri kepada ALI AS,
Kemudian abu abdillah AS meneruskan sabdanya''PALING INDAH-INDAHNYA PERKARA ITU ADALAH MAKHLUK YANG DIJADIKAN AHLI MELIHAT ALLAH adapun orang yang berderajad semacam ini pastilah ditetapkan agar
ber ubudiyah/menghamba kepada kami (para imam AS
Jumat, 23 November 2012
peperangan sayyidina ali dengan sahabat muawwiyah
terbunuhnya sahabat ammar bin yasser
yang terkait erat dengan peperangannya
sahabat ali dengan sahabat muawwiyah
serta kewajiban ummat islam sekarang dalam menanggapinya
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُخْتَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ وَلِابْنِهِ عَلِيٍّ انْطَلِقَا إِلَى أَبِي سَعِيدٍ
فَاسْمَعَا مِنْ حَدِيثِهِ فَانْطَلَقْنَا فَإِذَا هُوَ فِي حَائِطٍ يُصْلِحُهُ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَاحْتَبَى ثُمَّ أَنْشَأَ يُحَدِّثُنَا حَتَّى أَتَى ذِكْرُ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ كُنَّا نَحْمِلُ لَبِنَةً لَبِنَةً وَعَمَّارٌ لَبِنَتَيْنِ لَبِنَتَيْنِ فَرَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَنْفُضُ التُّرَابَ عَنْهُ وَيَقُولُ وَيْحَ عَمَّارٍ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ وَيَدْعُونَهُ إِلَى النَّارِ قَالَ يَقُولُ عَمَّارٌ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Mukhtar berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadza' dari 'Ikrimah, Ibnu 'Abbas kepadaku dan kepada Ali, anaknya, "Pergilah kalian bedua menemui Abu Sa'id dan dengarlah hadits darinya!" Maka kami pun berangkat. Dan kami dapati dia sedang membetulkan dinding miliknya, ia mengambil kain selendangnya dan duduk ihtiba`. Kemudian ia mulai berbicara hingga menyebutkan tentang pembangunan masjid. Ia mengkisahkan, "Masing-masing kami membawa bata satu persatu, sedangkan 'Ammar membawa dua bata dua bata sekaligus. Saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau berkata sambil meniup debu yang ada padanya: "Kasihan 'Ammar, dia akan dibunuh oleh golongan durjana/pembangkang. Dia (ammar) mengajak mereka ke surga sedangkan mereka (kafir quraisy) mengajaknya ke neraka." Ibnu 'Abbas berkata, "'Ammar lantas berkata,
"Aku berlindung kepada Allah dari fitnah tersebut."
. فإن قيل كان قتله بصفين وهو مع علي والذين قتلوه مع معاوية وكان معه جماعة من الصحابة فكيف يجوز عليهم الدعاء إلى النار ؟ فالجواب أنهم كانوا ظانين أنهم يدعون إلى الجنة ، وهم مجتهدون لا لوم عليهم في اتباع ظنونهم ،
apabila dikatakan oleh orang yang bertanya : sahabat ammar itu dibunuh pada saat perang shiffin sedangkan sahabat ammar saat itu berperang membela sahabat aly , sedangkan golongan yang membunuh ammar itu adalah golongan yang membela muawwiyah yangmana golongan muawwiyah itu terdiri dari banyak sahabat nabi muhammad maka apakah diperkenankan mendoakan golongan muawwiyah agar diceburkan ke neraka ? adapun menanggapi pertanyaan semacam ini jawabannya adalah sesungguhnya muawwiyah dan golongannya itu bertujuan untuk mengajak kejalan yang benar yang menghantarkan ke sorga ,yangmana muawwiyah dan sahabat yang lain itu adalah seorang yang bermaqam mujtahid maka niat mereka (muawwiyah dan para sahabat nabi ) berperang tersebut
tidaklah boleh untuk dicela
وكذلك كان عمار يدعوهم إلى طاعة علي وهو الإمام الواجب الطاعة إذ ذاك
begitu juga sahabat ammar bin yasser beliau adalah sahabat yang mengajak pada jalan sorga (kebenaran ) yaitu menyeru orang-orang agar menta'ati aly yang pada saat itu menjabat
sebagai imam (pemimpin/khalifah) nya ummat islam
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=52&ID=854
واتفق أهل السنة على وجوب منع الطعن على أحد من الصحابة بسبب ما وقع لهم من ذلك ولو عرف المحق منهم لأنهم لم يقاتلوا في تلك الحروب إلا عن اجتهاد وقد عفا الله تعالى عن المخطئ في الاجتهاد ، بل ثبت أنه يؤجر أجرا واحدا وأن المصيب يؤجر أجرين
dan ulama ahlusunnah waljama'ah (ummat islam) bersepakat
bahwasanya diwajibkan bagi ummat untuk tidak ikut-ikutan mencaci maki salah satu dari sahabat rasulullah sebab hal hal (ujian) yang terjadi dalam kehidupan mereka
walaupun telah diketahui siapa yang benar dari mereka karena sesungguhnya mereka itu tidak akan berperang jika tidak tidak ada ijtihad syareat dan allah telah memberikan kemurahan pada seorang mujtahid yang perhitungannya kurang tepat bahkan malah allah berikan satu pahala padanya
sedangkan kepada mujtahid yang perhitungannya
tepat allah berikan dua pahala
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=12963&idto=12964&bk_no=52&ID=3911
adapun dibenarkannya golongan ali dan golongan muawwiyah itu karena rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda
حدثنا علي حدثنا سفيان حدثنا أبو الزناد عن الأعرج عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تقوم الساعة حتى تقتتل فئتان دعواهما واحدة
"Tidaklah terjadi kiamat itu sampai berperangnya dua kelompok besar (kelompoknya aly dengan kelompoknya muawwiyah) sampai sampai keduanya mempunyai landasan (seruan) yang satu (menegakkan hukum islam) atau demi menegakkan kebajikan." (HR Bukhori dan) dalam kitab fathul barri
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=12700&idto=12701&bk_no=52&ID=3826
yang paling sahih sahihnya dalil
bahwasanya pihak sahabat ali dan sahabat muawwiyah itu adalah sama-sama berpijak pada agama islam
adalah sesuai firman allah ta'ala alhujarat ayat 9
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَ
صْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan kalau ada dua golongan (golongan ali dan golongan muawwiyah ) dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya!
Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
dan firman allah ini terbukti kenyataannya
pada saat sayyiduna hasan radhiallahu anhu mengajak ishlah sahabat muawwiyah.
seperti sabda rasulullah yang mengisyaratkan hal ikhwal dalam ayat tadi
إِنَّ ابْنِى هَذَا سَيِّدٌ، وَلَعَلَّ اللهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ عَظِيْمَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. (رواه البخارى مع الفتح ۷/٦٤۷ رقم ٢۷٠٤)
Sesungguhnya anakku ini (HASAN)adalah SAYYID.... semoga Allah akan mendamaikan dengannya... antara dua kelompok besar (kelompknya aly dengan kelompoknya muawwiyah) dari kalangan kaum muslimin.
dan imam ali pun menegaskan
عن الحارث الأعور أن علي بن أبي طالب رضي الله عنه سئل - وهو القدوة - في قتال أهل البغي ، عن أهل الجمل وصفين : أمشركون هم ؟ فقال : لا من الشرك فروا ، فقيل : أمنافقون هم ؟ فقال : لا إن المنافقين لا يذكرون الله إلا قليلا قيل : فما حالهم ؟ قال : إخواننا بغوا علينا
“Dan dalam dua ayat ini, terdapat dalil bahwa bughat itu tidaklah mengeluarkan pelakunya dari keimanan sebab Allah ta’ala tetaplah menyebut mereka dengan ikhwatun mu’minin meskipun mereka berbuat bughat.
Yang juga menunjukan akan hal ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Al-Harits bin Al-A’war bahwa ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu ditanya tentang memerangi orang2 yang berbuat bughat dari kalangan ahli Jamal (yakni 'Aisyah radhiyallaahu 'anha, Thalhah radhiyallaahu 'anhu, Az-Zubair radhiyallaahu 'anhu dan sebagian sahabat Nabi lainnya) dan Shifin (yakni Mu'awiyah radhiyallaahu 'anhu, Abu Darda radhiyallaahu 'anhu, dan sebagian sahabat nabi lainnya) : “Apakah mereka orang2 musyrik?”
‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Bukan.”
Ditanyakan lagi : “Apakah mereka orang2 munafik?”
‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Bukan, sebab orang2 munafik tidaklah mengingat Allah kecuali hanya sedikit.”
Ditanyakan lagi : “Lalu bagaimanakah status mereka?”
‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Saudara (seagama) kita yang berbuat bughat kepada kita.”
http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=3290&idto=3290&bk_no=48&ID=2739
sayyidah aisyah radhiallahu anha
الكتاب : المستدرك بتعليق الذهبي
المؤلف : الإمام الحاكم أبو عبد الله محمد بن عبد الله بن محمد
dalam
kitab al mustadrak bi ta'liq
adzahaby
di terangkan
حدثنا أبو محمد أحمد بن عبد الله المزني بنيسابور ثنا أبو جعفر محمد بن عبد الله الحضرمي ثنا عقبة بن قبيصة حدثني أبي ثنا عمار بن سيف عن إسماعيل بن أبي خالد عن ابن أبي أوفى رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم سألت ربي عز و جل أن لا أزو
ج أحدا من أمتي و لا أتزوج إلا كان معي في الجنة فأعطاني
diceritakan kepadaku oleh abu muhammad ahmad
bin abdullah almuzani dari daerah naisabur
yang telah
diberi kabar abu ja'far muhammad bin abdullah
al hadrami yang telah diberi kabar aqabah bin qusaibah
aqabah bin qusaibah diberitakan abahnya dari ammar bin saif dari ismail bin abi khalid dari abahnya yaitu yang bernama auf radhiallahu anhu berkata :bersabdalah rasulullah
sallallahu alaihi wasallam : aku telah berdoa meminta pada rabbku azza wajalla
agar aku tidak menikahi pada seseorang wanita dari ummatku
serta aku tidak dinikahkan seseorang wanita dari ummatku
kecuali yang aku nikahi dan aku dinikahkan itu
akan ditaqdirkan bersamaku disorga
kemudian rabbku azza wajalla mengabulkan keinginanku tersebut
هذا حديث صحيح الإسناد
ini adalah hadist sahih
dari hadist ini kita dapat mengambil pelajaran
bahwa istri-istrinya rasulullah pasti akan bersama rasulullah di sorga kelak tanpa pengecualian
karena allah azza wajalla sendiri yang telah menjamin hal tersebut.
حدثنا عبد الله بن محمد حدثنا يحيى بن آدم حدثنا أبو بكر بن عياش حدثنا أبو حصين حدثنا أبو مريم عبد الله بن زياد الأسدي قال لما سار طلحة والزبير وعائشة إلى البصرة بعث علي عمار بن ياسر وحسن بن علي فقدما علينا الكوفة فصعدا المنبر فكان الحسن بن ع
لي فوق المنبر في أعلاه وقام عمار أسفل من الحسن فاجتمعنا إليه فسمعت عمارا يقول إن عائشة قد سارت إلى البصرة و والله إنها لزوجة نبيكم صلى الله عليه وسلم في الدنيا والآخرة ولكن الله تبارك وتعالى ابتلاكم ليعلم إياه تطيعون أم هي
Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Muhammad : Telah menceritakan kepada kami Yahyaa bin Aadam : Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin ‘Ayyaasy : Telah menceritakan kepada kami Abu Hushain : Telah menceritakan kepada kami Abu Maryam ‘Abdullah bin Ziyaad Al-Asadiy,
ia berkata : Tatkala Thalhah, Az-Zubair, dan 'Aisyah berangkat ke Bashrah, Aliy mengutus 'Ammaar bin Yaasir dan Hasan bin Aliy mendatangi kami di Kuufah. Lalu keduanya naik minbar. Ketika itu Al-Hasan bin ‘Aliy di atas mimbar di tangga paling atas, sedangkan ‘Ammaar berdiri di bawah Al-Hasan. Kami berkumpul di sekelilingnya, dan aku
mendengar 'Ammaar berkata : 'Aisyah sedang berangkat ke Bashrah. Demi Allah, ia adalah isteri Nabi kalian shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan di akherat. Namun Allah tabaaraka wa ta’ala menguji kalian agar Dia mengetahui, apakah kalian taat kepada-Nya atau kepada Aisyah”
http://www.iid-alraid.de/hadeethlib/Books/21/sharh096.htm
ASYURA BULAN BERSEJARAH UNTUK UMMAT ISLAM
dalam kitab bidayah wanihayyah
karya imam ibnu kastir rahimahullah ta'ala
فكل مسلم ينبغي له أن يحزنه قتله رضي الله عنه، فإنه من سادات المسلمين، وعلماء الصحابة، وابن بنت رسول الله صلى الله عليه وسلم التي هي أفضل بناته، وقد كان عابداً وشجاعاً وسخياً، ولكن لا يحسن ما يفعله الشيعة من إظهار الجزع والحزن الذي لعل أكثره تصنع ورياء.
seluruh ummat islam wajib berduka cita atas terbunuhnya sayyidina hussei
n radhiallahu anhu
karena sesungguhnya sayyidina hussein itu adalah termasuk sayyidnya kaum muslimin dan termasuk ulama' dari kalangan sahabat dan putra laki lakinya putri rasulullah
صلى الله عليه وسلم
yang paling istimewa (sayyidah fathimah azzahra' ) dan sayyidina hussein adalah ahli ibadah yang pemberani nan dermawan
namun demikian kita tidak diperkenankan melakukan kegiatan-kegiatan golongan syiah yang berupa menampakkan
kesedihan dan ratapan didepan umum
yangmana didalamnya cenderung mengarah pada unsur pamer/riya' pada khalayak umum
adapun tentang musibah besar ini kita harus mengingat sabda rasulullah yaitu
ما من مسلم يصاب بمصيبة فيتذكرها وإن تقادم عهدها فيحدث لها استرجاعاً إلا أعطاه الله من الأجر مثل يوم أصيب منها
“Tidak seorang muslimpun baik laki-laki maupun perempuan yang tertimpa musibah dan ia mengingat (kembali musibah tersebut) walaupun sudah lama berlalu/ sudah berlangsung lama, kemudian dia menceritakannya agar menguncapkan istirja’, kecuali Allah menggantinya pada saat itu dan memberinya pahala sebagaimana yang diberikan saat ia tertimpa musibah.”
HR. Ahmad dan imam ibnu majjah
Kalimat istirja’ berbunyi “inna lillahi wa inna illahi raji’un”. kalimat tersebut mempunyai arti “Sesungguhnya kita milik Allah dan hanya kepada-Nya kita kembali”. Maksudnya bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik dan ciptaan Allah, maka kelak semuanya akan kembali kepada yang menciptakan dan yang memiliki yakni Allah swt.
Kalimat istirja bisa di ucapkan pda saat seseorang sedang tertimpah musibah atau cobaan. misalnya, pada saat salah seorang diantara kita meninggal dunia atau terkena bencana, seperti tsunami, tanah longsor, banjir,
terpeleset, atau hal-hal lainya.
dalam kitab bidayah wanihayyah
karya imam ibnu kastir rahimahullah ta'ala
ولقد بالغ الشيعة في يوم عاشوراء، فوضعوا أحاديث كثيرة كذباً فاحشاً.
من كون الشمس كسفت يومئذ حتى بدت النجوم، وما رفع يومئذٍ حجر إلا وجد تحته دم، وأن أرجاء السماء احمرت، وأن الشمس كانت تطلع وشعاعها كأنه دم، وصارت السماء كأنها علقة، وأن الكواكب ضرب بعضها بعضاً، وأمطرت السماء دماً أحمر، وأن الحمرة لم تكن في السماء قبل يومئذٍ، و
نحو ذلك
dan kaum syiah mendramatisir keadaan dengan sikap berlebih lebihannya membuat (memalsu) banyak cerita (hadist palsu) yang sangat busuk yang berhubungan tentang hari asyura
seperti cerita pada saat hari asyura (saat terbunuhnya sayyidina hussein radhiallahu anhu ) keadaan matahari langsung terselimuti gerhana total sampai yang terlihat hanya bintang-bintang
dan pada saat saat itu dibawah batu batuan dimuka bumi mengeluarkan darah , dan langit berwarna merah darah
dan matahari memunculkan keadaannya yang berunsur darah sehingga matahari terlihat seperti darah menggumpal
dan bintang bintang saling bertabrakan dan langin menurunkan hujan darah merah yang mana kejadian itu tidak terjadi sebelum hari asyura' ,
''semua cerita cerita itu adalah hasil karya kaum syiah yang membuat (memalsu) banyak cerita (hadist palsu) yang sangat busuk yang berkenaan tentang hari asyura untuk menyesatkan ummat islam.
Kamis, 22 November 2012
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 4
dalam kitab yang berjudul tafsir furat alkhufi (kitab agama syiah imamiyah.red)
karya furat bin ibrahim alkhufy pada halaman 370
dalam firman allah ta'ala yang berbunyi
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
"Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan terhapuslah amalmu.(azzumar 65 )
aby ja'far AS menafsirkan ayat tersebut dengan bersabda : barangsiapa menyekutukan kewilayahan posisi (keimamahan) ALI (dengan tidak mau berwilayah pada imam aly alias tidak memeluk agama syiah imamiyah) , maka akan terhapuslah seluruh amal amal kebaikan orang tersebut.
Rabu, 21 November 2012
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 3
dari kitab amaly syehk attusy (kitab agama syiah imamiyah ) karangan muhammad bin hasan attusy
halaman 326
berkatalah zaid bin abi usamah : kami berada pada sebuah golongan dari ahli waris asobah kami
dan kami berada di hadapan sayyidina assodiq , kemudian datanglah abu abdillah as dan bersabda : sesungguhnya allah ta'ala telah menjadikan tanah pekuburan kakek kami hussein as (karbala)
sebagai tanah yang berkasiat dapat menyembuhkan segala penyakit dan menjadikan aman dari
segala rasa takut , maka dari itu disaat kalian mengambil tanah pekuburan hussein maka hendaklah kalian ciumi tanah tersebut dan taburkanlah pada mata kalian serta lulurkanlah pada sekujur tubuh seraya mengucapkan mantra doa berikut ini''ya allah demi haqnya tanah ini dan demi haqnya orang yang bersemayam dalam tanah ini dan demi orang yang kehausan yang bersemayam dalam tanah ini dan haq abahnya ,ibunya serta saudaranya dan para imam suci dari anak-anaknya dan demi haqnya para malaikat yang mengitari tempat ini yang tiada apapun kecuali telah engkau jadikan tanah ini sebagai penyembuh segala penyakit dan penyembuh dari segala rasa sakit dan kau jadikan tanah ini sebagai bentuk keselamatan dari segala macam bentuk bahaya dan jagalah kami demi tanah ini dari segala macam hal yang aku kawatirkan dan aku takuti.''
setelah membaca doa tersebut maka tanah karbala siap untuk di konsumsi.
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 2
dari kitab ilalussara'i' (kitab agama syiah imamiyah )
karya asshaduq halaman 196
berkatalah abu abdillah as :dikala hari kiamat sudah tiba maka pada saat itu diletakkanlah sebuah mimbar yang dapat dilihat seluruh makhluk hidup,dan ada seorang lelaki yang berada pada mimbar tersebut sedang di arah kanan lelaki itu terdapat barisan para malaikat , dan di arah kiri lelaki itu juga terdapat barisan para malaikat,
kemudian malaikat dari sebelah kanan lelaki itu berkata''wahai p
ara makhluk hidup ketahuilah bahwasaya lelaki di mimbar itu adala abu thalib sang pemilik sorga , dan ali bin abi thalib adalah yang memiliki kuasa penuh untuk memasukkan sorga pada makhluk hidup (yang beragama syiah imamiyah ) dari yang diinginkannya.
dan setelah itu berkatalah malaikat di sebelah kiri lelaki tadi (ali bin abi thalib) ''wahai para makhluk hidup lelaki ini (yang berada diatas mimbar) itu adalah ali bin abi thalib yaitu sang pemilik neraka ,
dan ali bin abi thalib adalah yang memiliki kuasa penuh untuk memasukkan makhluk hidup(selain pemeluk agama syiah imamiyah) kedalam neraka sesuai keinginannya.
Selasa, 20 November 2012
keyakinan pemeluk agama syiah imamiyah 1
dalam kitab yang berjudul tafsir furat alkhufi (kitab agama syiah imamiyah.red)
karya furat bin ibrahim alkhufy pada halaman 67
berkatalah amirul mukminin (ali bin abi thalib ) alaihi assalam
:aku adalah penerus dari para nabi terhadap para washy
dan penerus para washy pada para nabi,dan allah tidaklah mengutus para nabi kecuali aku telah ikut menegakkan agama mereka dan penghancur musuh musuh para nabi, dan sungguh tuhanku telah memilih aku sebagai pemilik ilmu dan kesukses
an
dan tuhanku telah memasukkan 12 unsur kedalam diriku maka sebab itu aku dapat mengetahui jati diriku
dan tuhanku telah menyerahkan mafatihul ghaib (kunci-kunci ilmu ghaib) kepadaku
sampai kalimat................
aku adalah al faruq yaitu sang pemisah antara kebenaran dan kebathilan , dan akulah yang akan memasukkan sorga dari para kekasihku (syiah) dan akulah yang akan menceburkan ke neraka bagi para musuh-musuhku (non syiah).
Senin, 19 November 2012
hukum tumpengan dan selamatan
Bagaimana hukumnya makan tumpengan (makan bersama) di kuburan dan selamatan pada hari ketujuh atau keempat puluh atau hari keseratus?
Jawaban:
Hukumnya bid’ah mubahah (yang tidak diharamkan) Shadaqah tumpengan apabila dengan caranya sesuai syara’ maka hukumnya sunnah. Budaya selamatan pada hari kematian hingga hari ketujuh, hari keempat puluh, hari keseratus atau mungkin sampai hari keseribu, me
rupakan hasil akulturasi budaya dan syariat. Melaksanakan hal-hal seperti ini, tidak dipersoalkan agama selama dalam prakteknya tidak sampai menyimpang seperti meyakini kalau tidak pas hari-hari tertentu, maka tidak sah selamatannya, atau shadaqah dipersembahkan untuk selain Allah, sebagaimana penjelasan al Imam Ibn Hajar al Haitamy dalam fatawanya.
Referensi:
Nihayat al Zain 281
( وتنفع ميتا صدقة ) لأجله من وارث وغيره ومنها وقف المصحف وغيره وحفر بئر وغرس شجر روى مسلم عن عائشة رضي الله عنها أن رجلا أتى النبي صلى الله عليه وسلم فقال يا رسول الله إن أمي انفلتت نفسها ولم توص وأظنها لو تكلمت تصدقت أفلها أجر إن تصدقت عنها قال نعم اهـ والتصدق عن الميت بوجه شرعي مطلوب ولا يتقيد بكونه في سبعة أيام أو أكثر أو أقل وتقييده ببعض الأيام من العوائد فقط كما أفتى بذلك السيد أحمد دحلان وقد جرت عادة الناس بالتصدق عن الميت في ثالث من موته وفي سابع وفي تمام العشرين وفي الأربعين وفي المائة وبعد ذلك يفعل كل سنة حولا في يوم الموت كما أفاده شيخنا يوسف السنبلاويني . أما الطعام الذي يجتمع عليه الناس ليلة دفن الميت المسمى بالوحشة فهو مكروه ما لم يكن من مال الأيتام وإلا فيحرم كذا في كشف اللثام ( ودعاء ) قال النووي في الأذكار أجمع العلماء على أن الدعاء للأموات ينفعهم ويصلهم ثوابه اهـ روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال ما الميت في قبره إلا كالغريق المغوث بفتح الواو المشددة أي الطالب لأن يغاث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه أو أخيه أو صديق له فإذا لحقته كانت أحب إليه من الدنيا وما فيها وأن هدايا الأحياء للأموات الدعاء والاستغفار
Fatawi al Kubro II Hal 7
وَسُئِلَ أَعَادَ اللَّهُ عَلَيْنَا من بَرَكَاتِهِ عَمَّا يُذْبَحُ من النَّعَمِ وَيُحْمَلُ مع مِلْحٍ خَلْفَ الْمَيِّتِ إلَى الْمَقْبَرَةِ وَيُتَصَدَّقُ بِهِ على الْحَفَّارِينَ فَقَطْ وَعَمَّا يُعْمَلُ يوم ثَالِثِ مَوْتِهِ من تَهْيِئَةِ أَكْلٍ وَإِطْعَامِهِ لِلْفُقَرَاءِ وَغَيْرِهِمْ وَعَمَّا يُعْمَلُ يوم السَّابِعِ كَذَلِكَ وَعَمَّا يُعْمَلُ يوم تَمَامِ الشَّهْرِ من الْكَعْكِ وَيُدَارُ بِهِ على بُيُوتِ النِّسَاءِ اللَّاتِي حَضَرْنَ الْجِنَازَةَ ولم يَقْصِدُوا بِذَلِكَ إلَّا مُقْتَضَى عَادَةِ أَهْلِ الْبَلَدِ حتى إنَّ من لم يَفْعَلْ ذلك صَارَ مَمْقُوتًا عِنْدَهُمْ خَسِيسًا لَا يَعْبَئُونَ بِهِ وَهَلْ إذَا قَصَدُوا بِذَلِكَ الْعَادَةَ وَالتَّصَدُّقَ في غَيْرِ الْأَخِيرَةِ أو مُجَرَّدَ الْعَادَةِ مَاذَا يَكُونُ الْحُكْمُ جَوَازٌ وَغَيْرُهُ وَهَلْ يُوَزَّعُ ما صُرِفَ على أَنْصِبَاءِ الْوَرَثَةِ عِنْدَ قِسْمَةِ التَّرِكَةِ وَإِنْ لم يَرْضَ بِهِ بَعْضُهُمْ وَعَنْ الْمَبِيتِ عِنْدَ أَهْلِ الْمَيِّتِ إلَى مُضِيِّ شَهْرٍ من مَوْتِهِ لِأَنَّ ذلك عِنْدَهُمْ كَالْفَرْضِ ما حُكْمُهُ فَأَجَابَ بِقَوْلِهِ جَمِيعُ ما يُفْعَلُ مِمَّا ذُكِرَ في السُّؤَالِ من الْبِدَعِ الْمَذْمُومَةِ لَكِنْ لَا حُرْمَةَ فيه إلَّا إنْ فُعِلَ شَيْءٌ منه لِنَحْوِ نَائِحَةٍ أو رِثَاءٍ وَمَنْ قَصَدَ بِفِعْلِ شَيْءٍ منه دَفْعَ أَلْسِنَةِ الْجُهَّالِ وَخَوْضِهِمْ في عِرْضِهِ بِسَبَبِ التَّرْكِ يُرْجَى أَنْ يُكْتَبَ له ثَوَابُ ذلك أَخْذًا من أَمْرِهِ صلى اللَّهُ عليه وسلم من أَحْدَثَ في الصَّلَاةِ بِوَضْعِ يَدِهِ على أَنْفِهِ وَعَلَّلُوهُ بِصَوْنِ عِرْضِهِ عن خَوْضِ الناس فيه لو انْصَرَفَ على غَيْرِ هذه الْكَيْفِيَّةِ وَلَا يَجُوزُ أَنْ يُفْعَلَ شَيْءٌ من ذلك من التَّرِكَةِ حَيْثُ كان فيها مَحْجُورٌ عليه مُطْلَقًا أو كَانُوا كلهم رُشَدَاءَ لَكِنْ لم يَرْضَ بَعْضُهُمْ بَلْ من فَعَلَهُ من مَالِهِ لم يَرْجِعْ بِهِ على غَيْرِهِ وَمَنْ فَعَلَهُ من التَّرِكَةِ غَرِمَ حِصَّةَ غَيْرِهِ الذي لم يَأْذَنْ فيه إذْنًا صَحِيحًا وإذا كان في الْمَبِيتِ عِنْدَ أَهْلِ الْمَيِّتِ تَسْلِيَةٌ لهم أو جَبْرٌ لِخَوَاطِرِهِمْ لم يَكُنْ بِهِ بَأْسٌ لِأَنَّهُ من الصِّلَاتِ الْمَحْمُودَةِ التي رَغَّبَ الشَّارِعُ فيها وَالْكَلَامُ في مَبِيتٍ لَا يَتَسَبَّبُ عنه مَكْرُوهٌ وَلَا مُحَرَّمٌ وَإِلَّا أُعْطِيَ حُكْمَ ما تَرَتَّبَ عليه إذْ لِلْوَسَائِلِ حُكْمُ الْمَقَاصِدِ وَاَللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى أَعْلَمُ بِالصَّوَابِ
rahasia shaum (puasa)
الصوم نصف الصبر
Artinya: "Puasa itu setengah sabar
".
Dirawikan At Tirmidzi dari seorang laki-laki dari suku Bani Salim. Dan Ibnu Majah dari Abi.Hurairah
.
sabdanya rasululloh lagi
:الصوم نصف الصبر
Artinya: "Sabar itu setengah iman
Dirawikan Abu Na'im dari Ibnu Mas'ud dengan sanad baik.
firman Allah Ta'ala, menurut yang diceritakan Nabi صلى الله عليه وسلم.: كل حسنة بعشر أمثالها إلى سبعمائة ضعف إلا الصيام ، فإنه لي وأنا أجزي به
Artinya: 'Tiap-tiap perbuatan baik,pahalanya sepuluh kali, sampai kepada tujuh ratus kali, kecuali ibadah puasa. karena puasa itu adalah bagiKu dan Aku akan membalasnya .
Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم.: للجنة باب يقال له الريال لا يدخله إلا الصائمون وهو موعود بلقاء الله تعالى في جزء صومه "Sorga itu mempunyai sebuah pintu, yang dinamakan "Ar-Rayyan", yang tidak memasuki pintu itu, selain orang-orang yang berpuasa. Dan dijanjikan dengan menjumpai Allah Ta'ala pada balasan puasanya".
Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Saad.
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم.:للصائم فرحتان : فرحة عند إفطاره ، وفرحة عند لقاء ربه "Orang yang berpuasa itu mempunyai dua kesenangan: kesenangan ketika berbuka dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya
Dirawikan Al Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apabila masuk bulan Ramadlan, maka terbukalah segala pintu sorga dan terkuncilah segala pintu neraka dan dirantaikan segala setan. Dan berserulah seorang penyeru: "Wahai orang yang ingin berbuat kebajikan! Marilah kamu! Wahai orang yang ingin berbuat kejahatan! Hentikanlah dari kejahatan itu
Dirawikan Al Tirmidzi dan katanya, hadits gharib
bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم
إن الشيطان ليجري من ابن آدم مجرى الدم فضيقوا مجاريه بالجوع
Bahwa setan berjalan dari anak Adam pada tempat jalan darahnya. Maka sempitkanlah tempat jalannya dengan.lapar
Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Shafiyah.
bersabda Nabi
صلى الله عليه وسلم. kepada 'A'-isyah r.a
:, داومي قرع باب الجنة Terus meneruslah mengetuk pintu sorga!" Bertanya 'A'-isyah r.a: : بماذا "dengan apa ya rasululloh
Maka menjawab Nabi صلى الله عليه وسلم: بالجوع
"Dengan lapar"
.Menurut Al-lraqi, beliau tidak pernah menjumpai hadits ini.
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم :
"Sesungguhnya puasa itu
benteng. maka Apabila seorang dari kamu berpuasa, maka janganlah berkata keji dan jahil. Dan kalau ada orang yang menyerang atau memakinya maka hendaklah ia mengatakan: Aku ini berpuasa, Aku ini berpuasa
Dirawikan Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.
elah bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم : كم من صائم ليس له من صومه إلا الجوع والعطش
Artinya: "Banyaklah orang yang berpuasa, yang tidak ada baginya daripada puasanya itu, selain lapar dan haus
Dirawikan AnNasa i dari Ibnu Majah Dari Abu Hurairah.
Bersabda Nabi صلى الله عليه وسلم.: "Bahwa puasa itu amanah, maka hendaklah dipelihara oleh seseorang kamu akan amanahnya.
Dirawikan Al Kharaiti dari ibnu masud,isnad baik
''disarikan dari ihya' ulumuddin bab puasa
diantara nasehat WALISONGO
nasehat sunan ampel (surabaya)
jika engkau bertemu orang yang sombong maka pujilah dia
jika engkau bertemu orang yang sedih maka kasihanilah dia
jika engkau bertemu orang yang sopan dan lemah lembut maka berbuat baiklah lebih daripadanya
insya alloh engkau tidak akan mempunyai musuh namun kalaupun ada
maka musuhmu itu pastilah orang yang gila
nasehat sunan gunung jati (cirebon)
janganlah engkau berguru pada seorang yang tamak (pandhita guru ingkang besus)
janganlah engkau berguru pada seseorang yang iri dan pendengki (panditho guru ingkang lengus)
janganlah engkau berguru pada orang yang suka berbohong (panditho guru ingkang gundul)
nasehat sunan kalijaga (demak)
hidup didunia itu tidaklah selamanya
seumpama kita pergi kepasar
berarti tidak selamanya kita akan berada dipasar saja
pasti akan pulang menuju asalnya
janganlah sekali-kali meragukan asal-usulnya
nanti engkau akan tahu
kalau asalnya dari rumah yang dulu
janganlah sampai tersesat
apalagi jika tersesat dalam hidup sebelum mati
maka akan sia-sia hidup kalau harus tersesat
tanpa ketenangan jiwanya yang tersesat kemana-mana
(renungkanlah)
seperti mega terbawa angin yang akhirnya jadi hujan
pulang kepada air sehingga bisa kembali pada asalnya
sedangkan hukum jiwa adalah tidak mengenal musnah
kekal dari dunia sampai akherat
nasehat sunan bonang(tuban)
penawar hati itu ada lima
pertama membaca al qur'an sambil merenungkan ma'nanya
kedua mengerjakan solat dimalam hari
ketiga berkawan dengan orang-orang salih
ke empat mengusahakan untuk berpuasa
ke lima memperlama dzikir di malam hari
nasehat sunan drajad (lamongan)
berilah tongkat pada orang buta (berikanlah ilmu pada orang yang bodoh)
berikanlah makanan pada orang yang lapar (sejahterakanlah masyarakat sekelilingmu)
berikanlah pakaian pada orang yang tidak berbusana (ajarilah etika dan akhlak pada manusia)
berikanlah tempat berteduh pada orang yang kehujanan (tolonglah orang yang tertimpa musibah)
nasehat sunan ampel (surabaya)
jangan berjudi
jangan minum minuman keras
jangan mencuri
jangan menggunakan narkoba
jangan berzina
apakah penting adanya seorang guru dalam memahami ilmu agama ?
1.hujjatul islam alghazali berfatwa dalam ihya' ulumuddin ''seorang murid pasti memerlukan seorang syehk dan guru yang dijadikan panutan agar menunjukan padanya jalan yang lurus ,karena jalan agama itu samar sedangkan jalan-jalan syetan itu banyak dan jelas.
barangsiapa menyusuri jalan pedalaman gurun yang rusak (tiada jaminan ) pengamanan maka ia telah membahayakan dirinya sendiri dan menghancurk
an (diri )nya , orang yang menyendiri (tanpa sang guru )
itu bagaikan sebuah pohon yang tumbuh sendiri dan ia akan kering dalam waktu dekat. andaikata pohon itu dapat bertahan dan ber dedaunan maka ia tidak akan berubah keadaannya.
2.syehk abul qasim al qusyairi berfatwa dalam kitab ittihafus sa'addatil muttaqin ''kemudian yang wajib bagi murid adalah bertata kerama pada sang guru ,sebab jika ia tidak memiliki guru maka ia tidak akan sukses untuk selamanya ,bagaimana tidak sedangkan abu yazid al bhastomi dengan segala kelebihannya berfatwa''barangsiapa tidak memiliki guru maka syetan lah gurunya .
3.syehk muhammad amin alkurdi menjelaskan dalam kitab tanwirul qulub menerangkan syarat-syarat seorang guru mursyid
-seorang mursyid haruslah alim dalam segala kebutuhan murid.
-haruslah seorang yang mengetahui terhadap kesempurnaan kalbu dan adab-adabnya dan arif terhadap segala bencana nafsu serta cara menyembuhkannya.
-seseorang yang lemah lembut ,pemurah dan lapang dada terhadap muslimin dan khususnya para muridnya.
-selalu menutupi segala yang timbul dari aib yang menimpa muridnya.
-tidak bersifat tamak dan bersih dari harta para murid-muridnya.
-seseorang hamba yang taat pada perintah dan menjauhi larangan sara'.
-tidak banyak bergaul pada murid-muridnya kecuali sekedar perlunya saja.
-perkataannya bersih dari hawa nafsu ,atau sendau-gurau dan segala hal yang tidak bermanfaat.
-lemah lembut dan seimbang (adil ) dalam dirinya.
-selalu memberi petunjuk kepada murid-muridnya dalam hal-hal yang bertujuan memperbaiki keadaannya murid.
ibnu atha'illah al askandari menjelaskan dalam alhikam ''janganlah engkau berguru kepada seseorang yang tidak membangkitkanmu untuk menuju kepada alloh dan tidak mau menunjukkan wacana menuju alloh kepadamu.
dalam kitab al mafakhirul aliyyah syehk abul hasan assyadzili menjelaskan
bahwasanya sarat menjadi mursyid minimal padanya terdapat lima hal.
-memiliki sentuhan rasa ruhani yang jelas dan tegas.\
-memiliki pengetahuan yang benar (haq).
-memiliki himmah yang tinggi.
-memiliki perilaku ruhani yang di ridlhai.
-memiliki mata hati yang tajam untuk menunjukkan jalan ilahi.
bagaimanakah hukumnya mengamen ?
Deskripsi
Dikalangan masyarakat tersebut anggapan bahwa meminta-minta dengan cara mengamen lebih mulya dari pada pengemis, padahal tidak jarang para pengamen menggunakan alat-alat musik yang diharamkan oleh syara’. Di suatu daerah ada Perda yang mengatur larangan mengamen dan mengemis serta memberi kepada mereka di jalanan. (PCNU Bangil)
Pertanyaan:
a. Betulkah anggapan masyarakat tersebut?
Ja
waban :
Tidak benar karena sebagaimana hasil bahtsul masail syuriah NU tahun 1996 telah memutuskan bahwa pengamen dihukumi sama dengan pengemis. Kecuali pengamen yang memenuhi beberapa ketentuan berikut :
1. dikontrak dengan waktu yang ditentukan
2. bayaran yang disepakati
3. tidak menggunakan alat malahi muharromah (alat musik yang diharamkan)
4. syair yang dinyanyikan menumbuhkan semangat kebaikan.
Dasar Pengambilan Hukum
Kifayah al Ahyar juz 1 halaman 298
وحد عقد الإجارة عقد علي منفعة مقصودة معلومة قابلة للبذل والإباحة بعوض معلوم.... إلي أن قال: وقولنا قابلة للبذل والإباحة فيه احتراز عن اسيئجار آلة اللهو كالطنبور والمزمار والرباب ونحوها, فإن استئجارها حرام, ويحرم بذل الأجرة في مقابلتها ويحرم أخذ الأجرة لآنه من قبيل أكل الأموال بالباطل, وكذا لايجوز استئجار المغاني
b. Bagaimana pandangan fiqh tentang Perda di atas?
Boleh dengan berpijak pada maslahah
Al Bajuri 2 hal 34
ومنها أن المحتسب يمنع من يكتسب باللهو ويؤدب عليه الآخذ والمعطي. وظاهره تناول اللهو المباح مع أنه ليس بمعصية
Al Ahkam al Sultoniyah/Nihayat al Arab 162
والتاسع: أن له اجتهاد رأيه فيما تعلق بالعرف دون الشرع كالمقاعد في الأسواق واخراج الأجنحة فيه فيقر وينكر من ذلك ما أداه اجتهاده إليه
c. Bagaimana hukum melanggar Perda tersebut menurut pandangan fiqh?
haram
بغية المسترشدين ص: 91 دار الفكر
(مسألة ك) يجب امتثال أمر الإمام فى كل ما له فيه ولاية كدفع زكاة المال الظاهر فإن لم تكن له فيه ولاية وهو من الحقوق الواجبة أو المندوبة جاز الدفع إليه والاستقلال بصرفه فى مصارفه وإن كان المأمور به مباحا أو مكروها أو حراما لم يجب امتثال أمره فيه كما قاله م ر وتردد فيه فى التحفة ثم مال إلى الوجوب فى كل ما أمر به الإمام ولو محرما لكن ظاهرا فقط وما عداه إن كان فيه مصلحة عامة وجب ظاهرا وباطنا وإلا فظاهرا فقط أيضا والعبرة فى المندوب والمباح بعقيدة المأمور ومعنى قولهم ظاهرا أنه لا يأثم بعدم الامتثال ومعنى باطنا أنه يأثم اهـ قلت وقال ش ق والحاصل أنه تجب طاعة الإمام فيما أمر به ظاهرا وباطنا مما ليس بحرام أو مكروه فالواجب يتأكد والمندوب يجب وكذا المباح إن كان فيه مصلحة كترك شرب التنباك إذا قلنا بكراهته لأن فيه خسة بذوى الهيآت وقد وقع أن السلطان أمر نائبه بأن ينادى بعدم شرب الناس له فى الأسواق والقهاوى فخالفوه وشربوا فهم العصاة ويحرم شربه الآن امتثالا لأمره ولو أمر الإمام بشىء ثم رجع ولو قبل التلبس به لم يسقط الوجوب اهـ
kemuliaan kedua orang tua
kemuliaan kedua orang tua
dituturkan dalam kitab ''RIYADDUSSHOLIHIN
difirmankan oleh alloh'' SEMBAHLAH ALLOH DAN JANGAN KALIAN SEMUA MENYEKUTUKAN ALLOH DENGAN SESUATU DAN TERHADAP KEDUA ORANG TUA BENAR2 BERBAKTILAH.
dan difirmankan oleh alloh''DAN TELAH KUPERINTAHKAN PADA MANUSIA (untuk berbakti)KEPADA KEDUA ORANG TUA DENGAN SUNGGUH2 BERBAKTI.
diriwayatkan dari abi abdirrohman abdillah bin mas
'ud '' AKU TELAH BERTANYA KEPADA NABI ''AMAL APAKAH YANG PALING UTAMA ?
MAKA BERSABDALAH RASULULLOH ''(amal yang paling utama adalah) MELAKUKAN SOLAT TEPAT PADA WAKTUNYA.
kemudian aku berkata ''LALU AMAL APALAGI ?
MAKA BERSABDALAH RASULULLOH''BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA.
kemudian aku berkata''SELANJUTNYA AMAL APA ?
MAKA RASULULLOH BERSABDA ''JIHAD FI SABILILLAH.
(hadist riwayat bhukari-muslim)
diriwayatkan dari abu hurairah'' DATANGLAH SEORANG LAKI2 KEPADA RASULULLOH DAN KEMUDIAN BERKATA ''YA RASULULLOH SIAPAKAH MANUSIA YANG PALING BERHAK UNTUK KUTEMANI DENGAN BAIK ?
maka bersabdalah rasululloh ''(yang paling berhak adalah) IBUMU.
kemudian laki2 itu berkata''SELANJUTNYA SIAPA ?
maka rasululloh bersabda ''IBUMU.
kemudian laki2 itu berkata'' SELANJUTNYA SIAPA LAGI ?
maka rasululloh bersabda ''IBUMU.
lalu lelaki itu berkata'' SELANJUTNYA SIAPA LAGI ?
maka rasululloh bersabda''AYAHMU.
(hadist riwayat bhukari-muslim)
dari abdulloh bin amr bin ash meriwayatkan''SEORANG LELAKI MENGHADAP RASULULLOH KEMUDIAN BERKATA''AKU BERBAIAT KEPADA MU UNTUK BERHIJRAH DAN BERJIHAD YANG DENGAN MANA ITU SEMUA AKU MENGHARAPKAN PAHALA DARI ALLOH.
KEMUDIAN BERSABDALAH RASULULLOH''APAKAH SALAH SATU DARI KEDUA ORANG TUAMU ADA YANG MASIH HIDUP ?
maka berkatalah lelaki tadi''YA ,MALAH MEREKA BERDUA MASIH HIDUP.
lalu rasullulloh bersabda''APAKAH KAU MENGHARAPKAN PAHALA DARI ALLOH ?
lalu lelaki itu menjawab''YA (aku mengharapkannya).
MAKA BERSABDALAH RASULULLOH''PULANGLAH KEPADA KEDUA ORANG TUAMU DAN BERBAKTILAH KEPADA MEREKA BERDUA.''
(hadist riwayat bhukari-muslim)
diriwayatkan dari abu darda' ''sesungguhnya seorang lelaki datang kepada abu darda' kemudian berkata''sesungguhnya aku mempunyai seorang istri dan sesungguhnya ibuku menyuruhku untuk menceraikan istriku (dan bagaimanakah pendapatmu wahai abu darda')?
maka aku (abu darda') berkata telah kedengar rasululloh bersabda'' ORANG TUA ITU ADALAH SEBAIK-BAIKNYA TENGAH2NYA PINTU SORGA ,MAKA APABILA KAU MENGHENDAKI KAMU BISA MENYIA-NYIAKANNYA ATAU KAMU MENJAGANYA.
(hadist riwayat atturmudzi)
kemuliaan hari jum'at
hari jum'at apakah keutamaan hari tersebut
dijelaskan dalam kitab DURROTUN NASHIHIN
dari abu darda' meriwayatkan bahwasanya rasululloh bersabda''perbanyaklah bersalawat padaku pada HARI JUM'AT karena sesungguhnya pada hari tersebut adalah sebuah hari yang di saksikan para malaikat da tidak seorang pun yang bersalawat kepadaku kecuali salawatnya akan disampaikan kepadaku sampai solawat tersebut s
elesai.
disabdakan rasululloh''barangsiapa meninggalkan salat jum'at satu kali tanpa adanya sebuah udzur maka hendaklah orang tersebut bersedekah satu dinar kemudian apabila orang tersebut tidak menemukan(mempunyai) satu dinar maka bersedekahlah setengah dinar , barang siapa tidak melaksanakan jama'ah salat jum'at sebanyak 3 kali berturut-turut maka tidak akan diterima persaksiannya.
diriwayatkan oleh abu bakar bahwasanya rasululloh bersabda ''barangsiapa mandi di hari jum'at maka akan dihapuskan dosa-dosanya dan apabila ia berjalan menuju jama'ah solat jum'at maka alloh akan mencatat baginya pada setiap satu langkah dengan (pahala) 20 tahun beribadah, kemudian apabila orang tersebut melaksanakan solat jum'at maka akan diberikan pahala (beribadah) selama 200 tahun.
bahwasanya disebutkan dalam sebuah hadist ''sesungguhnya alloh membuat sebuah menara yang terbuat dari perak putih disekitar BAITUL MAKMUR ,adapun panjangnya menara ini adalah 500 tahun . maka apabila telah memasuki hari jum'at malaikat JIBRIL naik ke atas menara tadi kemudian mengumandangkan adzan,
dan malaikat ISRAFIL naik ke
mimbar kemudian membacakan khotbah,
selanjutnya malaikat ISRAFIL mengimami para malaikat ,
setelah para malaikat selesai melaksanakan solat berkatalah malaikat JIBRIL ''adapun pahalaku dari adzan itu kuberikan kepada seluruh mukminin di muka bumi yang menjadi tukang adzan dari umat muhammad,
dan berkatalah malaikat ISRAFIL ''adapun pahalaku dari khotbah itu kuberikan kepada seluruh tukang khotbah di muka bumi dari umat muhammad.
dan berkatalah malaikat MIKAIL'' adapun pahalaku dari mengimami itu kuberikan kepada seluruh imam (solat) di hari jum'at di muka bumi.
dan kemudian berkatalah SELURUH malaikat''adapun pahala kami dari berjama'ah itu kami berikan kepada seluruh orang yang melakukan solat jum'at di belakang imam.
selanjutnya ALLOH berfirman '' wahai para malaikat ku apakah kalian semua mau menjukkan sikap dermawan disisiku ?
demi kemuliaan dan keagunganku sungguh pada hari ini (hari jum'at) aku telah mengampuni dosa dari hamba-hambaku yang melaksanakan solat jum'at karena (mereka telah) mentaati perintahku dan mengikuti (perintah) kekasihku (MUHAMMAD).
hal-hal yang dilakukan setelah menghatamkan al qur'anul kariem
Beberapa adab dan hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam khatam al-quran antara lain:
Waktu khatam al-quran
Bagi yang membaca al-quran secara sendiri maka waktu khatam disunatkan didalam shalat dan yang lebih utama adalah dalam dua rakaat shalat sunat fajar.
Sedangkan bagi yang menghkatam al-quran diluar shalat dan khataman al-quran dilakukan secara berjamaah maka disunatkan khataman al-quran dilakukan pada pagi hari atau awal malam namun yang lebih utama adalah pada pagi hari menurut sebagian ulama. [1]
Disunatkan berpuasa pada hari khataman al-quran, kecuali bila kebetulan bertepatan dengan hari yang dilarang untuk berpuasa.[2]
Disunatkan menghadiri majlis khatam al-Quran. Dalam satu riwayat ad-Darimy dan Abi Dawud dari Ibnu Abbas menceritakan bahwa Ibnu Abbas mengutus seseorang untuk menyelidiki orang-orang yang membaca al-Quran. Apabila ia ingin mengkhatamnya ia segera memberitahu Ibnu Abbas ra, maka beliau segera menghadirinya.[3]
Disunatkan membaca takbir mulai dari surat adh-Dhuha hingga akhir al-Quran, baik dalam sahalt ataupun diluar shalat, lafadhnya:
لاإله إلا الله والله اكبر
Setelah khatam langsung memulai membaca al-Quran dari awal hingga ayat 6 surat al-Baqarah.
Diriwayatkan oleh ad-Daramy dengan sanad yang hasan:
ان النبي اذا كان قرأ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ افتتح من الحمد ثم قرأ من البقرة الى وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ثم دعا بدعاء الختم ثم قام
“sesungguhnya Nabi bila membaca قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ beliau membuka kembali dari الحمد kemudian membaca suarat al-Baqarah hingga وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ kemudian beliau berdoa dengan doa khatam dan selanjutnya berdiri.[5]
Disunatkan berdoa ketika selesai khatam al-Quran, karena waktu tersebut merupakan waktu yang Allah turunkan Rahmat. Diriwayatkan oleh ad-Darimy dari Hamaid al-A`raj beliau berkata:[6]
من قرأ القرأن ثم دعا امن على دعائه اربعة الاف ملك
“Barangsiapa membaca al-Quran kemudian berdoa maka akan diaminkan oleh 4.000 malaikat”
Ketika berdoa disunatkan untuk memperbanyak doa untuk kebaikan kaum muslimin, kebaikan pemimpin kaum muslimin;
Diantara doa-doa khatam al-Quran antara lain:[7]
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَةْ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ قُلُوْبَنَا وَازِلْ عُيُوْبَنَا وَتَوَلَّنَا بِالْحُسْنَى وَزَيِّنَّا بِالتَّقْوَى وَاجْمَعْ لَنَا اْلخَيْرَيِ اْلدُنْيَا وَاْلاُوْلَى وَاْرزُقْنَا طَاعَتَكَ مَا بَقَيْتَنَا.
اَللَّهُمَّ يَسِّرْنَا لِلْيُسْرَى وَجَنِّبْنَا اْلعُسْرَى وَ أَعِذْنَا مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا وَ أَعِذْنَا مِنْ عَذَابِ النَّارِ و عَذَابِ اْلقَبْرِ وَفِتْنَةِ اْلمـَــحْيَا وَاْلمَمَاتِ وَفِتْنَةِ اْلمـَــسِيْحِ الدَّجَّالِ. اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْألُكَ اْلهُدَى وَالتُّقَى وَاْلعَفَافَ وَاْلغِنَى
اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْتَوْدَعْكَ اَدْيَانَنَا وَاَبْدَانَنَا وَخَوَاتِيْمَ اَعْمَالِنَا وَاَنْفُسِنَا وَاَهْلِيْنَا وَاَحْبَابِنَا وَسَائِرِ اْلمـُـسْلِمِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمـُـسْلِمِيْنَ وَجَمِيْعِ مَا اَنْعَمْتَ بِهِ عَلَيْنَا وَ إِلَيْكَ مِنْ اُمُوْرِ اْلاَخِرَةِ وَاْلدُنْيَا
اَللَّهُمَّ اِنَّا نَسْألُكَ اْلعَفْوَ وَاْلعَافِيَّةَ فِى الدِّيْنِ وَاْلدُنْيَا وَاْلاَخِرَةِ وَاجْمَعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ اَحْبَابِنَا فِى دَارِ كَرَامَتِكَ بِفَضْلِكَ وَرَحْمَتِكَ
اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ وُلَاةَ اْلمـُـسْلِمِيْنَ وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِى رِعَايَاهُمْ وَاْلاِحْسَانَ اِلَيْهِمْ وَالشَّفَقَةَ إِلَيْكَ وَالرِّفْقَ بِهِمْ وَاْلاِعْتِنَاءَ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ اِلىَ رَعْيِهِمْ وَحَبِّبِ الرَّعْيَةَ اِلَيْهِمْ وَوَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ اْلمـُسْتَقِيْمِ وَاْلعَمَلِ بِوَاظَائِفِ دِيْنِكَ اْلقَوِيْمِ
اَللَّهُمَّ اْلطُفْ بِعَبْدِكَ سُلْطَانِنَا وَوَفِّقْهُ لِمَصَالِحِ اْلاَخِرَةِ وَاْلدُنْيَا وَحَبِّبْهُ اِلىَ رَعْيِتِهِ وَحَبِّبِ الرَّعْيَةَ اِلَيْهِ
اَللَّهُمَّ احْمِ نَفْسَهُ وَبِلاَدَهُ وَصُنْ اَتْبَاعَهُ وَاَجْنَادَهُ وَانْصُرْهُ عَلَى اَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَسَائِرِ اْلمـُخَالِفِيْنَ وَوَفِّقْهُ لِإِزَالَةِ اْلمــُنْكَرَاتِ وَاِظْهَارِ اْلمَحَاسِنِ وَاَنْوَاعِ اْلخَيْرَاتِ وَزِدِ اْلاِسْلاَمَ بِسَبَبِهِ ظُهُوْرًا وَاَعِزَّهُ وَرَعْيَتَهُ اِعْزَازًا بَاهِرًا
اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ اَحْوَالَ اْلمـُسْلِمِيْنَ وَاَرْخِصْ اَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِى اَوْطَانِهِمْ وَاقْضِ دُيُوْنَهُمْ وَعَافِ مَرْضَاهُمْ وَانْصُرْ جُيُوشَهُمْ وَسَلِّمْ غَيْبَتَهُمْ وَقَلِّلْ اَسْرَاهُمْ وَاشْفِ صُدُوْرَهُمْ وَاذْهَبْ غَيْظَ قُلُوْبِهِمْ وَاَلِّفْ بَيْنَهُمْ وَاجْعَلْ فِى قُلُوْبِهِمِ اْلاِيْمَانَ وَاْلحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلَى مِلَّةِ رَسُوْلِكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاوْزِعْهُمْ اَنْ يُوْفُوْا بِعَهْدِكَ الَّذِى عَاهَدْتَهُمْ عَلَيْهِ وَاْنصُرْهُمْ عَلىَ عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ اِلَيْهِ اْلحَقَّ وَاجْعَلْنَامِنْهُمْ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِاْلمـَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ بِهِ نَاهِيْنَ عَنِ اْلمـُنْكَرِ مُجْتَنِبِيْنَ لَهُ مُحَافِظِيْنَ عَلىَ حُدُوْدِكَ دَائِمِيْنَ عَلَى طَاعَتِكَ مُتَنَاصِفِيْنَ اَللَّهُمَّ صُنْهُمْ فِى اَقْوَالِهِمْ وَاَفْعَالِهِمْ وَبَارِكْ لَهُمْ فِى جَمِيْعِ اَحْوَالِهِمْ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَةْ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Atau bisa juga membaca doa khatam al-Quran yang dibacakan oleh Syekh Sayyid Zaini Dahlan ra:[8]
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ صَدَقَ اللهُ مَوْلَانَا اْلعَظِيْمَ وَبَلَّغَ رَسُوْلَهُ النَّبِيَّ اْلكَرِيْمَ وَنَحْنُ عَلىَ ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِيْنَ الشَّاكِرِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِ اْلعَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ اْنفَعْنَا وَارْفَعْنَا بِاْلقُرآنِ اْلعَظِيْمِ وَبَارِكْ لَنَا بِالآيَاتِ وَالذِّكْرِ اْلحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنَّا إنَّكَ أنْتَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إنَّكَ أنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ وَجُدْ عَلَيْنَا إنَّكَ أنْتَ اْلجَوَّادُ اْلكَرِيْمُ وَعَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلاَءٍ يَا عَظِيْمُ
اَللَّهُمَّ اجْعَلِ اْلقُرْآنَ اْلعَظِيْمَ رَبِيْعَ قُلُوْبِنَا وَشِفَاءَ صُدُوْرِنَا وَنُوْرَ أبْصَارِنَا وَذَهَابَ هُمُوْمِنَا وَغُمُوْمِنَا وَأحْزَانِنَا وَمَغْفِرَةً لِذُنُوْبِنَا وَقَضَاءً لِحَوَائِجِنَا وَسَائِقَنَا وَقَائِدَنَا وَدَلِيْلَنَا إلَيْكَ وَإلىَ جَنَّاتِكَ جَنَّاتِ النَّعِيْم
اَللَّهُمَّ ارْحَمْنَا بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَاجْعَلْهُ لَنَا إمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَة اَللَّهُمَّ ذَكِّرْنَا مِنْهُ مَا نَسِيْنَا وَعَلِّمْنَا مِنْهُ مَا جَهِلْنَا وَارْزُقْنَا تِلَاوَتَهُ عَلَى طَاعَتِكَ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ حُجَّةً لَنَا وَلَا تَجْعَلْهُ حُجَّةً عَلَيْنَا مَوْلَانَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
اَللَّهُمَّ فَكَمَا بَلَغْتَنَا خَاتَمَتَهُ وَعَلَّمْتَنَا تِلاَوَتَهُ وَفَضَّلْتَنَا بِدِيْنِكَ عَلىَ جَمِيْعِ اْلأُمَمِ وَخَصَّصْتَنَا بِكُلِّ فَضْلٍ وَكَرْمٍ وَجَعَلْتَ هِدَايَتَنَا بِالنَّبِيِّ الطَّاهِرِ النَّسَبِ اْلكَرِيْمِ اْلحَسَبِ سَيِّدِ اْلعَجَمِ وَاْلعَرَبِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اْلمــُـطَلِّبِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَسْألُكَ اَللَّهُمَّ بِبِلاَغِهِ عَنْكَ وَقُرْبِهِ مِنْكَ وَجَاهِهِ اْلمـَــقْبُوْلِ لَدَيْكَ وَحَقِّهِ اْلذِّي لَا يَخِيْبُ مَنْ تَوَسَّلَ بِهِ إلَيْكَ أَنْ تَجْعَلَ اْلقُرآنَ اْلعَظِيْمَ لَنَا إلَى كُلِّ خَيْرٍ قَائِدًا وَعَنْ كُلِّ سُوْءٍ ذَائِدًا وَإلىَ حَضْرَتِكَ وَجَنَّةِ اْلخُلْدِ وَافِدًا
اَللَّهُمَّ أرْشِدْنَا بِحِفْظِهِ وَ أَعِذْنَا مِن نَبْذِهِ وَرَفْضِهِ وَقَلاَهُ وَبَغْضِهِ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِمَّنْ يَدْفَعُ بَعْضَهُ بِبِعْضِهِ
اَللَّهُمَّ أَعِذْنَا بِهِ مِنْ ذَمِيْمِ اْلإسْرَافِ وَرَضِّ بِهِ نُفُوْسَنَا عَلَى اْلعَدْلِ وَاْلإنْصَافِ وَذَلِّلْ بِهِ أَلْسِنَتَنَا عَلَى الصِّدْقِ وَالاِعْتِرَافِ وَاجْمَعْنَا بِهِ عَلَى مَسَرَّةِ الائتِلاَفِ وَاحْشُرْنَا بِهِ فِي زُمْرَةِ أهْلِ اْلقَنَاعَةِ وَاْلعَفَافِ
اَللَّهُمَّ شَرِّفْ بِهِ مَقَامَنَا فِي مَحَلِّ اْلرَحْمَة وَاْكنُفْنَا فِي ظِلِّ النِعْمَة وَبَلِّغْنَا بِهِ نِهَايَةَ اْلمـُـــــرَادِ وَاْلهِمَّةِ وَبَيِّضْ بِهِ وُجُوْهَنَا يَوْمَ اْلقَتْرِ وَاْلظُلْمَةِ
اَللَّهُمَّ إنَّا قَدْ دَعَوْنَاكَ طَالِبِيْنَ وَرَجَوْنَاكَ رَاغِبِيْنَ وَاسْتَقَلْنَاكَ مُعْتَرِفِيْنَ غَيْرَ مُسْتَنْكِفِيْنَ إقْرَارًا لَكَ بِاْلعُبُوْدِيَّةِ وَإذْعَانًا لَكَ بِالرُّبُوْبِيَّةِ فَأنْتَ اللهُ الَّذِي لَا إلَهَ إلَّا أنْتَ لَكَ مَا سَكَنَ فِي اْللَيْلِ وَالنَّهَارِ وَأنْتَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمِ
اَللَّهُمَّ فَجُدْ عَلَيْنَا بِجَزِيْلِ النَّعْمَاءِ وَأسْعفْنَا بِتَتَابُعِ اْلآلَاءِ وَعَافِنَا مِنْ نَوَازِلِ اْلبَلاَءِ وَقِنَا شَمَاتَةَ اْلأعْدَاءِ وَأَعِذْنَا مِنْ دَرْكِ الشِّقَاءِ وَحُطْـــنَا بِرِعَايَتِكَ فِي الصَّـــبَاحِ وَاْلمـَسَاءِ إلَهَنَا وَسَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا عَلَيْكَ نَتَوَكَّلُ فِي حَاجَاتِنَا وَإلَيْكَ نَتَوَسَّلُ فِي مُهِمَّاتِنَا لَا نَعْرِفُ غَيْرَكَ فَنَدْعُوْهُ وَلَا نُؤْمِلُ سِوَاكَ فَنَرْجُوْهُ اَللَّهُمَّ فَجُدْ عَلَيْنَا بِعِصْمَةٍ مَانِعَةٍ مِن اقْتِرَافِ السَّيِّئَاتِ وَرَحْمَة مَاحِيَّةٍ لِسَوَالِفِ اْلخَطِيْئَاتِ وَنِعْمَةٍ جَامِعَةٍ لِصُنُوْفِ اْلخَيْرَاتِ يَا مَنْ لَا يُضِلُّ مَنْ أصْحَبَهُ إرْشَادُهُ وَتَوْفِيْقُهُ وَلَا يَزِلُّ مَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ وَسَلَكَ طَرِيْقَهُ وَلَا يُذِلُّ مَنْ عَبَدَهُ وَأقَامَ حُقُوْقَهُ
اَللَّهُمَّ فَكَمَا بَلَغْتَنَا خَاتِمَتَهُ وَعَلَّمْتَنَا تِلاَوَتَهُ فَاجْعَلْنَا مِمَّنْ يَقِفُ عِنْدَ أوَامِرِهِ وَيَسْتَضِيءُ بِأنْوَارِ جَوَاهِرِهِ وَيَسْتَبْصِرُ بِغَوَامِضِ سَرَائِرِهِ وَلَا يَتَعَدَّى نَهْيَ زَوَاجِرِهِ
اَللَّهُمَّ وَأوْرِدْ بِهِ ظَمْأَ قُلُوْبَنَا مَوَارِدَ تَقْوَاكَ وَاشْرَعْ لَنَا بِهِ سُبُلَ مَنَاهِلِ جَدْوَاكَ حَتَّى نَغْدُو خَمَاصًا مِنْ حَلاَوَةِ قَصْدِكَ وَنَرُوْحُ بَطَانًا مِنْ لَطَائِفِ رَفْدِكَ اَللَّهُمَّ نَجِّنَا بِهِ مِنْ مَوَارِدِ اْلهَلَكَاتِ وَسَلِّمْنَا بِهِ مِن اقْتِحَامِ الشُبْهَاتِ وَعُمَّنَا بِهِ بِسَحِائِبِ اْلبَرَكَاتِ وَلَا تُخِلَّنَا بِهِ مِنْ لُطْفِكَ فِي جَمْيْعِ اْلأوْقَاتِ
اَللَّهُمَّ جَلَلْنَا بِهِ سَرَادِقَ النِّعَمِ وغَشِّنَا بِهِ سَرَابِيْلَ اْلعِصَمِ وَبَلَغْنَا بِهِ نِهَايَاتِ اْلهِمَمِ وَاقْشَعْ بِهِ عَنَّا غَيَابَاتِ النِّقَمِ وَلَا تُخِلُّنَا بِهِ مِنْ تَفَضُّلِكَ يَا ذَا اْلجُوْدِ وَاْلكَرْمِ
اَللَّهُمَّ أَعِذْنَا بِهِ مِنْ مُفَارَقَةِ اْلهَمِّ وَمُسَاوَرَةِ اْلحَزْنِ وَسَلِّمْنَا بِهِ مِنْ غَلَبَةِ الرِّجَالِ فِي صَمِّ اْلفِتَنِ وَأَعِنَّا بِهِ عَلَى إدْحَاضِ اْلبِدَعِ وَإظْهَارِ السُّنَنِ وَزَيِّنَّا بِاْلعَمَلِ بِهِ فِي كُلِّ مَحَلٍّ وَوَطْنٍ وَأجِرْنَا بِهِ مِنْ عَادَاتِكَ عَلَى كُلِّ جَمِيْلٍ وَحَسَنٍ إنَّكَ أنْتَ اْلعَوَّادُ بِغَرَائِبِ اْلفَضْلِ وَطَرَائِفِ اْلمِنَنِ
اَللَّهُمَّ اجْمَعْ بِهِ كَلِمَةَ أَهْلِ دِيْنِكَ عَلَى اْلقَوْلِ اْلعَادِلِ وَاْرفَعْ بِهِ عَنْهُمْ عِزَّةَ التَّشَاحُنِ وَذِلَّةَ التَّخَاذُلِ وَاغْمِدْ بِهِ عَنْ سَفْكِ دَمَائِهِمْ سَيْفُ اْلبَاطِلِ وَخُرْ لَنَا وَلِجَمِيْعِ اْلمـُـسْلِمِيْنَ فِي اْلعَاجِلِ وَاْلآجِلِ وَجَمِّلْنَا وَإيَاهُمْ فِي اْلمَشَاهِدِ وَاْلمَحَافِلِ وَعُمَّنَا وَإيَاهُمْ بإنْعَامِكَ السَّابِغِ وَإحْسَانِكَ الشَّامِلِ إنَّكَ عَلَى مَا تَشَاءُ قَادِرٌ وَلِمَا تُحِبُّ فَاعِلٌ
اَللَّهُمَّ وَإذَا انْقَضَتْ مِنَ اْلدُنْيَا أيَامُنَا وَأزَفَّ عِنْدَ اْلمَوْتِ حَمَامُنَا وَأحَاطَتْ بِنَا اْلأقْدَارُ وَشَخَصَتْ إلَى قُدُوْمِ اْلمَلَائِكَةِ اْلأبْصَارِ وَعَلَا اْلأنِيْنَ وَعَرَقَ اْلجَبِيْنَ وَكَثُرَ اْلاِنْبِسَاطُ وَاْلاِنْقِبَاضُ وَدَامَ اْلقَلْقُ وَاْلاِرْتِمَاضُ فَاجْعَلِ اَللَّهُمَّ مَلَكَ اْلمَوْتِ بِنَا رَفِيْقًا وَبِنَزْعِ نُفُوْسِنَا شَفِيْقًا يَا إلَهَ اْلأوَّلِيْنَ وَاْلآخَرِيْنَ وَجَامِعِ خَلْقِهِ لِمِيْقَاتِ يَوْمِ الدِّيْنِ تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَألْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ وَنَتَوَسَّلُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ اْلأمِيْنِ وَبِسَائِرِ اْلأنْبِيَاء وَاْلمـُــــرْسَلِيْنَ أنْ تَنْصُرَ سُلْطَانَنَا وَعَسَاكِرَهُ نَصْرًا تَعِزُّ بِهِ الدِّيْنُ وَتَذِلُّ بِهِ رِقَابُ أعْدَائِكَ اْلخَوَارِجِ وَاْلكَافِرِيْنَ
اَللَّهُمَّ وَفِّقْ سَائِرَ اْلوُزَرَاءِ وَاْلأُمَرَاءِ وَاْلقُضَاءِ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلعُمَّالِ لِلْعَدْلِ وَنَصْرَةِ الدِّيْنِ وَاْلعَمَلِ بِالشَّرِيْعَةِ اْلـمُـــطَهَّرَةِ فِي كُلِّ وَقْتٍ وَحِيْنٍ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمـُـسْلِمِيْنَ وَبِنَبِيِّكَ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبُهُمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَاجْعَلْ فِي قُلُوْبِهِم اْلإيْمَانَ وَاْلحِكْمَةَ وَثَبِّتْهُمْ عَلىَ مِلَّةِ رَسُوْلِكَ وَأَوْزِعْهُمْ أَنْ يُوَفَّوْا بِعَهْدِكَ الَّذِيْ عَاهَدْتَّهُمْ عَلَيْهِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ إِلَهَ اْلحَقِّ وَاجْعَلْنَا مِنْهُمْ
اَللَّهُمَّ أَهْلِكِ اْلكَفَرَةَ اْلَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ اَللَّهُمَّ شَتِّتِ شَمْلَهُمْ اَللَّهُمَّ فَرِّقْ جَمْعَهُمْ اَللَّهُمَّ أَقَلْ حَدَّهُمْ اَللَّهُمَّ أقل عَدَدَهُمْ اَللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ اَللَّهُمَّ اجْعَلِ الدَّائِرَةَ إِلَيْكَ اَللَّهُمَّ أَرْسِل اْلعَذَابَ اْلأَلِيْمَ إِلَيْكَ اَللَّهُمَّ ارْمِهِمْ بِسَهْمِكَ الصَّائِبَ اَللَّهُمَّ أحْرِقْهُمْ بِشَهَابِكَ الثَّاقِبَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ غَنِيْمَةً لِلْمُسْلِمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَخْرِجْهُمْ مِنْ دَائِرَةِ اْلحِلْمِ وَاْللُطْفِ وَاسْلُبْهُمْ مَدَدَ اْلإمْهَالَ وَغُلْ أيْدِيَهُمْ وَارْبِطْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ وَلَا تَبْلِغْهُمُ اْلآمَالَ
اَللَّهُمَّ لَا تُمَكِّنِ اْلأَعْدَاءَ لَا فِيْنَا وَلَا مِنَّا وَلَا تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا اَللَّهُمَّ قِنَا اْلأَسْوَأَ وَلَا تَجْعَلْنَا مَحَلًّا لِلْبَلْوَى اَللَّهُمَّ أَعْطِنَا أَمَلَ الرَّجَاءِ وَفَوْقَ اْلأَمَلِ يَا مَنْ بِفَضْلِهِ لِفَضْلِهِ أَسْأَلُكَ إِلَهِي اْلعَجْلَ الْعَجْلَ اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةَ يَا مَنْ أَجَابَ نُوْحًا فِي قَوْمِهِ يَا مَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِهِ يَا مَنْ رَدَّ يُوْسُفَ عَلَى يَعْقُوْبَ يَا مَنْ كَشَفَ ضَرَّ أَيُّوْبَ يَا مَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا يَا مَنْ قَبَلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بْنِ مَتَى
نَسْألُكَ اَللَّهُمَّ بِأَسْرَارِ أَصْحَابِ هَذِهِ الدَّعْوَاتِ اْلمُسْتَجَابَاتِ أَنْ تَتَقَبَّلَ مَا بِهِ دَعَوْنَا وَأَنْ تُعْطِيَنَا مَا سَأَلْنَاكَ وَأَنْجَزَ لَنَا وَعْدَكَ الَّذِي وَعَدْتَّهُ لِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ اْلـمُؤْمِنِيْنَ لَا إلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ اَللَّهُمَّ إنا نَسْألُكَ التَّوْبَةَ اْلكَامِلَةَ وَاْلمـَغْفِرَةَ الشَّامِلَةَ وَاْلمـَحَبَّةَ اْلكَامِلَةَ وَاْلخُلَّةَ الصَّافِيَّةَ وَاْلمـَعْرِفَةَ اْلوَاسِعَةَ وَاْلأنْوَارَ السَّاطِعَةَ وَالشَّفَاعَةَ اْلقَائِمَةَ وَاْلحُجَّةَ اْلبَالِغَةَ وَالدَّرَجَةَ اْلعَالِيَّةَ وَفَكِّ وِثَاقَنَا مِنَ اْلمـَعْصِيَّةِ وَرِهَانَنَا مِنَ النِّقْمَةِ بِمَوَاهِبِ اْلفَضْلِ وَاْلمِنَّةِ اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلَا عَيْبًا إِلَّا سَتَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلَا كَرْبًا إِلَّا كَشَفْتَهُ وَلَا دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ وَلَا ضَالًّا إِلَّا هَدَيْتَهُ وَلَا عَائِلًا إِلَّا أَغْنَيْتَهُ وَلَا عَدُوًّا إِلَّا خَذَلْتَهُ وَكَفَيْتَهُ وَلَا صَدِيْقًا إِلَّا رَحِمْتَهُ وَكَافَيْتَهُ وَلَا فَسَادًا إِلَّا أَصْلَحْتَهُ وَلَا مَرِيْضًا إِلَّا عَافَيْتَهُ وَلَا غَائِبًا إِلَّا رَدَدْتَّهُ وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ اْلدُنْيَا وَاْلآخِرَةِ لَكَ فِيْهَا رِضًا وَلَنَا فِيْهَا صَلَاحُ إِلاَّ قَضَيْتَهَا وَيَسَّرْتَهَا فَإِنَّكَ تَهْدِي السَّبِيْلَ وَتُجْبِرُ اْلكَسِيْرَ وَتُغْنِي اْلفَقِيْرَ يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي اْلدُنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ اْلوَهَّابُ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مَنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ
Referensi:
Imam Nawawy, At-tibyan fi Adabi Hamalatil Quran. Cet. Dar Salam
Sayyid Bakry Syatha, Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 2 Cet. Toha Putra
As-Sayuthy, Al-Itqan fi Ulumil Quran jilid 1 hal 157 Cet. Dar Fikr
[1] Imam Nawawy, at-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran hal 256 Cet. Dar Salam
[2] at-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran hal 257
[3] Opcit.
[4] Jalaluddin as-Sauyuthy, al-Itqan fi Ulumil Quran jilid 1 hal 157 Cet. Dar Fikr
[5] al-Itqan fi Ulumil Quran jilid 1 hal 158 Cet. Dar Fikr
[6] at-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran hal 259
[7] at-Tibyan fi Adab Hamalatil Quran hal 260
[8] Sayyid Bakry Syatha, Hasyiah I`ananuth Thalibin jilid 2 hal 253 Cet. Haramain
was-was dan doa penangkalnya
Waswas adalah secara harfiyah berarti suara yang khafy/tersembunyi(tajul `urusy) namun kalimat waswas juga dimaksudkan kepada nama syaithan yang selalu mengganggu manusia seperti yang dimaksudkan dalam ayat :
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
“Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi”(Q.S.an-Nas ayat 5)
Dalam satu hadist Rasulullah bersabda:
إنَّ لِلْوُضُوءِ شَيْطَانًا يقَالُ لَهُ الْوَلْهَانُ فَاسْتَعِيذُوا بِاَللَّهِ مِنْهُ فَإِنَّهُ يَأْتِي إلَى الْمُتَوَضِّئِ فَيَقُولُ لَهُ : مَا أَسْبَغْت وُضُوءَك مَا غَسَلْت وَجْهَك مَا مَسَحْت رَأْسَك وَيُذَكِّرُهُ بِأَشْيَاءَ يَكُونُ فَعَلَهَا فَمَنْ نَابَهُ شَيْءٌ مِنْ ذَلِكَ فَلْيَسْتَعِذْ بِاَللَّهِ مِنْ الْوَلْهَانِ فَإِنَّ اللَّهَ يَصْرِفُهُ عَنْهُ
"Sesungguhnya bagi wudhuk ada syaithan yang bernama walhan, maka berlindunglah kamu dengan Allah darinya, ia mendatangi orang yang berwudhuk dan berkata; kamu belum menyempurnakan wudhukmu, kamu belum membasuh wajahmu, kamu belum meyapu kepalamu dan ia mengingatkannya dengan segala hal yang telah ia kerjakan. Maka barang siapa ditimpa demikian maka hendaklah ia berlindung dengan Allah dari walhan, karena bangwa sungguhnya Allah akan menjauhkannya”.
Walhan adalah nama Syaithan yang bertugas menganggu ketika berwudhuk dan bersuci, sedangkan syaithan yang bertugas mengganggu ketika shalat dinamakan dengan Khanzab.
Biasanya waswas ini hanya akan menimpa kalangan pelajar agama, jarang sekali masyarakat awam yang terkena waswas. Menanggapi fenomena ini Imam al-Yafii dalam kitabnya ad-Durar an-Nadhim mengatakan karena pencuri tidak akan mencuri di rumah yang runtuh (reruntuhan rumah yang telah ditinggalkan penghuninya). (maksudnya syaithan hanya akan lebih berusaha merusak ibadah orang yang imannya sempurna). Bagi orang yang kuat imannya Syaithan hanya dapat masuk dalam hati mereka ketika hati mereka lalai dari zikir kepada Allah, sedangkan bla hati mereka tengah berbimbang dengan berzikir kepada Allah maka Syaithan tidak akan memiliki jalan untuk mengganggu hati manusia. Namun membiarkan diri dalam waswas dan menurutinya merupakan satu kerusakan pada akal dan menunjuki kejahilan dalam ilmu agama.( Hasyiah Bujairimy `ala Khatib jilid 2 hal 19 Cet. Dar Fikr)
Salah satu doa yang dibacakan untuk menghilangkan waswas baik yang muncul ketika shalat, wudhuk ataupun ketika waktu lain adalah doa yang diajarkan oleh Imam Abu as-Syazily kepada para murid-murid beliau, dalam sebagian kitab doa ini disebutkan berasal dari Imam Syafii;
Meletakkan tangan kanan atas dada sebelah kiri sambil membaca doa dibawah ini sebanyak tujuh kali :
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْخَلَّاقِ الْفَعَّالِ
Selanjutnya membaca ayat al-Quran dibawah ini:
إنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ
Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah. (Q.S. Ibrahim ayat 19-20)
2. Meludah kekiri sebanyak tiga kali setelah beristi`azah:
Dalam satu riwayat shahabat Rasulullah Usman bin Ashy mengadu kepada Rasulullah perihal waswas syaithan:
وقال عثمان بن العاصي رضي الله عنه: يا رسول الله الشيطان حال بيني وبين صلاتي وقراءتي.فقال: ذلك شيطان يقال له خنزب إذا أحسسته فتعوذ بالله منه واتفل على يسارك ثلاثا.قال: ففعلت ذلك فأذهبه الله عني.
Berkata `Usman bin `Ashy ra “Ya Rasulullah, Syaithan telah menghalangi antaraku dan shalatku. Rasulullah berkata “itu adalah dari Syaithan yang bernama Khanzab, apabila kamu merasainya maka berlindunglah kepada Allah dan meludahlah tida kali kekiri”. Usman bin Ashy berkata “maka akupun mengerjakan seperti demikian maka Allah menghilangkan waswas dariku.”
Adapun isti`azah yang dapat diucapkan untuk mengantisipasi gangguan dari khanzab adalah seperti:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ شَيْطَانِ الْوَسْوَسَةِ خَنْزَبٍ
“Ya Allah, aku berlindung denganMu dari Syaithan, waswas khanzab”
3. Memperbanyak membaca :
لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ
para ulama mengatakan bahwa syaithan akan mundur ketika mendengar kalimat tersebut, apalagi kalimat tersebut merupakan zikir utama.
4. Membaca doa :
اللَّهُمَّ إنَّك سَلَّطْتَ عَلَيْنَا بِذُنُوبِنَا عَدُوًّا بَصِيرًا بِعُيُوبِنَا يَرَانَا هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا نَرَاهُمْ فَآيِسْهُ مِنَّا كَمَا آيَسْتَهُ مِنْ رَحْمَتِك وَقَنِّطْهُ مِنَّا كَمَا قَنَّطْتَهُ مِنْ عَفْوِك وَبَعِّدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ جَنَّتِك إنَّك عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ
“Ya Allah bahwa sungguhnya engkau kuasakan atas kami dengan dosa kami musuh yang dapat melihat dengan aib-aib kami, dia dan golongannya melihat kami dari arah yang kami tak dapat melihat mereka. Maka putus asakanlah dia dari kami sebagaimana engkau putus asakan dia dari rahmatMu, dan putuskan harapannya dari kami sebagaimana engkau putuskan harapannya dari keampunan Engkau. Dan jauhkan antara kami dan dia sebagaimana engkau jauhkan antara dia dan surgaMu. Bahwa sunggu Engkau maha kuasa atas tiap sesuatu.”
Referensi;
Hasyiah Bujairimy `ala khatib jilid 2 hal 18 Cet. Dar Fikr
doa ketika sakit
Ketika kita sakit disunatkan memperbanyak membaca doa antara lain:
1. Memperbanyak membaca surat Al Ikhlash.
Dalam satu hadits Rasulullah bersabda:
من قرأ قل هو الله أحد، في مرض موته مائة مرة، لم يفتن في قبره، وأمن من ضغطة القبر وجاوز الصراط على أكف الملائكة
“barangsiapa membaca قل هو الله أحد ketika sakit matinya sebanyak 100 X maka ia tidak akan mendapat fitnah kubur dan aman dari himpitan kubur dan melewati titian dengan diatas sayap malaikat ”
2. Memperbanyak membaca :
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dalam satu hadits Rasulullah bersabda:
من قال لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين - أربعين مرة - في مرضه فمات فيه، أعطي أجر شهيد، وإن برئ برئ مغفورا له غفر الله لنا
“Barangsiapa membaca لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين sebanyak 40 kali ketika sakit maka bila ia mati dalam sakit tersebut akan diberikan pahala syahid dan bila sembuh maka ia sembuh dalam keadaan diampuni”
3. Membaca doa dibawah ini:
لا اله إلا الله يَحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ وَسُبْحَانَ الله رَبِّ العِبَادِ وَالبِلادِ، والحَمْدُ لِلَّهِ حَمْداً كَثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ عَلى كُلِّ حالٍ الله أَكْبَرُ كِبْرياء رَبِّنَا وَجَلالَهُ، وَقَدْرَتُهُ بِكُلِّ مَكانِ اللَّهُمَّ إنْ كُنْتَ أَمْرَضْتَنِي لِقَبْض رُوحِي في مَرَضِي هاذا فَاجْعَلْ رُوحِي في أَرْوَاحِ مَنْ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنْكَ الحُسْنَى، وَأَعْذْنِي كَمَا أَعَذْتَ أَولئِكَ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمُ الحُسْنَى
Barang siapa membaca doa tersebut ketika sakit bila ia mati akan diterima taubatnya sebagaimana dalam satu hadits Rasulullah, demikian yang tersebut dalam Kitab Irsyadul `Ibad karya Syeikh Zainuddin Al Malibari.
Referensi: Hasyiah I`anatuth Thalibin jilid 2
Sabtu, 17 November 2012
doa akasah
Dengan Asma’ Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih.Ya Allah, tetapkanlah shalawat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad, Keluarga dan shahabat-shahabat beliau.
Dengan Asma’ Allah yang menyinari sinar diatas sinar, Segala puji bagi Allah Pencipta nur dan menurunkan kitab Taurat diatas gunung Thurdi dalam kitab yang tertulis, Segala Puji bagi Allah Yang Disebut kaya dengan kemulyaan dan keagungan yang dikenal dan atas senang dan susah yang disyukuri dan segala puji bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang, kemudian orang-orang kafir kepada Tuhannya
dan berpaling Kaf Ha Ya ‘Ain Shaad, Ha Mim ‘Ain Sin Qaf, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan memohon pertolongan, hai Dzat Yang Hidup Tegak Kokoh, Allah Yang sangat belas kasihan kepada hamba-Nya memberi rizki kepada siapa saja yang dia kehendaki, Dia sangat kuat dan mulia, hai Dzat Yang mencukupi segala sesuatu, cukupilah aku dan palingkanlah dariku segala sesuatu dengan kekuasaanMu yang baik, bahwasanya Engkau berkuasa atas segala-galanya.
Ya Allah, Dzat Yang banyak pemberiannya dan Yang selalu bertemu, Yang bagus perbuatannya, Pemberi rizki hamba-hambaNya pada setiap keadaan, hai Dzat Pencipta pertama kali dengan tidak melalui contoh, hai Dzat yang langgeng, yang tidak akan binasa, selamatkanlah kami dari kufur dan tersesat dengan : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya kufur/rasa bimbang dan ragu masuk dalam keimananku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya kufur masuk kedalam keislamanku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya rasa bimbang dan ragu masuk ke dalam ketauhidanku terhadap Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya rasa sombong, takabur,riya’ dan sum’ah / menonjolkan diri dan kekurangan di dalam amal perbuatanku bagi Engkau masuk ke dalam hatiku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya sifat dusta, pengumpat, mengadu domba dan pembohong berjalan pada mulutku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya di dalam hatiku terlintas rasa was-was sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri
dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya rasa penyerupaan dan lalai masuk ke dalam ma’rifatku kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya rasa nifak, dosa-dosa besar dan kecil masuk ke dalam hatiku seluruhnya sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, seandainya
sifat riya’ masuk ke dalam amal perbuatanku dan perkataanku sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, kejahatan-kejahatan yang telah aku perbuat sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, kebaikan-kebaikan yang Engkau kehendaki bagiku, lalu aku tidak dapat mensyukuri sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW
Ya Allah, hal-hal yang telah Engkau takdirkan kepadaku,
lalu aku tidak bergembira atau tidak menerimakannya sedang aku tidak tahu atau tahu, maka bertaubatlah aku dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku, lalu aku salah gunakan, durhaka kepadamu sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, kenikmatan-kenikmatan yang telah Engkau kuasakan kepadaku, lalu aku tidak bersyukur kepada Engkau sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
ya allah
apa-apa yang telah kau kuasakan padaku
dari kekuasaan engkau
namun aku tidak menunaikan hak-haknya
sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
ya allah
kebaikan-kebaikan yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan aku tidak memujiMu, sedang aku tidak tahu atau tahu, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, dari kecintaanmu adalah berfikir dalam kekuasaanMu yang Engkau ciptakan terhadapku, lalu aku menutup mata, sedang aku mengetahui atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, perbuatan-perbuatan yang aku lakukan sepanjang umurku, lalu Engkau tidak ridha, sedang aku mengerti atau tidak, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, amal perbuatanku yang Engkau perpendek di dalam mengharap-harap rahmatMu, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, jika aku bergantung kepada selain Engkau di dalam menghadapi kepayahan-kepayahan, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
ya allah
jika aku memohon pertolongan kepada selain Engkau, dalam kecelakaan dan bahaya, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, urusan-urusanku yang telah Engkau baguskan dengan anugerah Engkau dan pandanganku salah, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
Ya Allah, jika aku tegelincir menyimpang dari jalan lurus (shirat), karena memohon kepada selain Engkau, sedang aku tidak mengerti atau mengerti, maka aku bertaubat dan berserah diri dengan mengucap : La ila ha illallah Muhammadur Rasulullah SAW.
ya allah yang maha hidup
tegak kokoh, Yang memiliki rahmat dan banyak anugerahNya, banyak memberi dan Pemilik kerajaan, Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, maha suci Engkau, bahwasanya aku menganiaya diri sendiri, (firman Allah) :
“Lalu Kami kabulkan dan Kami selamatkan dia dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang beriman”
Zakariya ketika menyeru tuhannya, ya Tuhanku:
“Janganlah Engkau tinggalkan aku sendiri, Engkaulah waris yang paling baik”.
Ya Allah, dengan hak La ila ha illallah dan kemuliaannya, hak kursi dan keluasannya, hak ‘Arsy dan keagungannya, hak kalam dan berjalannya, hak Lauh Mahfudh dan penjaga-penjaganya, hak Timbangan (Mizan) dan dua matanya, hak Shirat dan kelembutannya, dengan hak Jibril dan kejujurannya, hak Mikail dan belas kasihnya, hak Israfil
dan terompetnya, hak Izrail dan terpilihnya, hak Ridlwan dan surganya, hak Malik dan nerakanya, hak Adam dan terpilihnya, hak Ibrahim dan terpilihnya sebagai khalilullah, hak Ishak dan keagamaannya, hak Isma’il dan disembelihnya, hak Ya’kub dan kedukaannya, hak Yusuf dan terasingnya, hak Musa dan ayat-ayatnya, hak Harun dan kehormatannya, hak Hud dan kewibawaannya, hak Shaleh dan untanya, hak Luth dan pemikirannya, hak Yunus dan ajakannya, hak Danial dan kerahmatnya, hak Zakariya dan kesuciannya, hak Isa dan kejiwaannya
hak Muhammad yang terpilih menjadi kekasihNya dan dengan syafa’at ‘Udhmanya SAW.
Ya Allah, Yang Hidup, tidak ada Tuhan yang lain kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, bahwasanya aku termasuk orang-orang yang menganiaya diri, (Firman Allah); Lalu kami mengabulkannya dan menyelamatkannya dari kesusahan, demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. Tidak ada Tuhan yang lain kecuali Allah, kepadaNya aku bertawakkal, Dia pengurus ‘Arsy yang Agung. Allah-lah yang mencukupi aku, sebaik-baik Pelindung, Pengurus dan Penolong. Tidak ada daya kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Agung.
"Tiada daya beribadah dan tiada kekuatanberma'siat melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung"
Ya Allah, ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dengan ilmu dan di akhirat dengan sorga , dan peliharalah kami dari siksa neraka
dan doa selawat dari allah semoga tercurah atas sebaik-baiknya makhluk
dan cahaya ars nya yaitu sayyidina wa maulana dan pemberi syafa'at kita
nabi muhammad
dan semoga juga tercurah atas keluarganya
Dan semoga doa selawat juga tercurah pada sahabat sahabatnya nabi muhammad secara keseluruhan
dengan berkat rahmatmu (ya allah ) ya arhamarrahimin
amin amin ya rabbal alamin.
Jumat, 16 November 2012
SALAWAT NARIYYAH
Bismilahir RahmaniRRahim
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau.
Doa Nurbuwah
Artinya:
“Ya Allah, Zat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan al-Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat. Dan yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud a.s. Allah adalah Zat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sihatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam a.s., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah : “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”. Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”
Langganan:
Postingan (Atom)