Jumat, 23 November 2012

peperangan sayyidina ali dengan sahabat muawwiyah

terbunuhnya sahabat ammar bin yasser yang terkait erat dengan peperangannya sahabat ali dengan sahabat muawwiyah serta kewajiban ummat islam sekarang dalam menanggapinya حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُخْتَارٍ قَالَ حَدَّثَنَا خَالِدٌ الْحَذَّاءُ عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ وَلِابْنِهِ عَلِيٍّ انْطَلِقَا إِلَى أَبِي سَعِيدٍ فَاسْمَعَا مِنْ حَدِيثِهِ فَانْطَلَقْنَا فَإِذَا هُوَ فِي حَائِطٍ يُصْلِحُهُ فَأَخَذَ رِدَاءَهُ فَاحْتَبَى ثُمَّ أَنْشَأَ يُحَدِّثُنَا حَتَّى أَتَى ذِكْرُ بِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَقَالَ كُنَّا نَحْمِلُ لَبِنَةً لَبِنَةً وَعَمَّارٌ لَبِنَتَيْنِ لَبِنَتَيْنِ فَرَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَنْفُضُ التُّرَابَ عَنْهُ وَيَقُولُ وَيْحَ عَمَّارٍ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ يَدْعُوهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ وَيَدْعُونَهُ إِلَى النَّارِ قَالَ يَقُولُ عَمَّارٌ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْفِتَنِ Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Mukhtar berkata, telah menceritakan kepada kami Khalid Al Hadza' dari 'Ikrimah, Ibnu 'Abbas kepadaku dan kepada Ali, anaknya, "Pergilah kalian bedua menemui Abu Sa'id dan dengarlah hadits darinya!" Maka kami pun berangkat. Dan kami dapati dia sedang membetulkan dinding miliknya, ia mengambil kain selendangnya dan duduk ihtiba`. Kemudian ia mulai berbicara hingga menyebutkan tentang pembangunan masjid. Ia mengkisahkan, "Masing-masing kami membawa bata satu persatu, sedangkan 'Ammar membawa dua bata dua bata sekaligus. Saat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya, beliau berkata sambil meniup debu yang ada padanya: "Kasihan 'Ammar, dia akan dibunuh oleh golongan durjana/pembangkang. Dia (ammar) mengajak mereka ke surga sedangkan mereka (kafir quraisy) mengajaknya ke neraka." Ibnu 'Abbas berkata, "'Ammar lantas berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari fitnah tersebut." . فإن قيل كان قتله بصفين وهو مع علي والذين قتلوه مع معاوية وكان معه جماعة من الصحابة فكيف يجوز عليهم الدعاء إلى النار ؟ فالجواب أنهم كانوا ظانين أنهم يدعون إلى الجنة ، وهم مجتهدون لا لوم عليهم في اتباع ظنونهم ، apabila dikatakan oleh orang yang bertanya : sahabat ammar itu dibunuh pada saat perang shiffin sedangkan sahabat ammar saat itu berperang membela sahabat aly , sedangkan golongan yang membunuh ammar itu adalah golongan yang membela muawwiyah yangmana golongan muawwiyah itu terdiri dari banyak sahabat nabi muhammad maka apakah diperkenankan mendoakan golongan muawwiyah agar diceburkan ke neraka ? adapun menanggapi pertanyaan semacam ini jawabannya adalah sesungguhnya muawwiyah dan golongannya itu bertujuan untuk mengajak kejalan yang benar yang menghantarkan ke sorga ,yangmana muawwiyah dan sahabat yang lain itu adalah seorang yang bermaqam mujtahid maka niat mereka (muawwiyah dan para sahabat nabi ) berperang tersebut tidaklah boleh untuk dicela وكذلك كان عمار يدعوهم إلى طاعة علي وهو الإمام الواجب الطاعة إذ ذاك begitu juga sahabat ammar bin yasser beliau adalah sahabat yang mengajak pada jalan sorga (kebenaran ) yaitu menyeru orang-orang agar menta'ati aly yang pada saat itu menjabat sebagai imam (pemimpin/khalifah) nya ummat islam http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=52&ID=854 واتفق أهل السنة على وجوب منع الطعن على أحد من الصحابة بسبب ما وقع لهم من ذلك ولو عرف المحق منهم لأنهم لم يقاتلوا في تلك الحروب إلا عن اجتهاد وقد عفا الله تعالى عن المخطئ في الاجتهاد ، بل ثبت أنه يؤجر أجرا واحدا وأن المصيب يؤجر أجرين dan ulama ahlusunnah waljama'ah (ummat islam) bersepakat bahwasanya diwajibkan bagi ummat untuk tidak ikut-ikutan mencaci maki salah satu dari sahabat rasulullah sebab hal hal (ujian) yang terjadi dalam kehidupan mereka walaupun telah diketahui siapa yang benar dari mereka karena sesungguhnya mereka itu tidak akan berperang jika tidak tidak ada ijtihad syareat dan allah telah memberikan kemurahan pada seorang mujtahid yang perhitungannya kurang tepat bahkan malah allah berikan satu pahala padanya sedangkan kepada mujtahid yang perhitungannya tepat allah berikan dua pahala http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=12963&idto=12964&bk_no=52&ID=3911 adapun dibenarkannya golongan ali dan golongan muawwiyah itu karena rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda حدثنا علي حدثنا سفيان حدثنا أبو الزناد عن الأعرج عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تقوم الساعة حتى تقتتل فئتان دعواهما واحدة "Tidaklah terjadi kiamat itu sampai berperangnya dua kelompok besar (kelompoknya aly dengan kelompoknya muawwiyah) sampai sampai keduanya mempunyai landasan (seruan) yang satu (menegakkan hukum islam) atau demi menegakkan kebajikan." (HR Bukhori dan) dalam kitab fathul barri http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=12700&idto=12701&bk_no=52&ID=3826 yang paling sahih sahihnya dalil bahwasanya pihak sahabat ali dan sahabat muawwiyah itu adalah sama-sama berpijak pada agama islam adalah sesuai firman allah ta'ala alhujarat ayat 9 وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَ صْلِحُوا بَيْنَهُمَا ۖ فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَىٰ فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّىٰ تَفِيءَ إِلَىٰ أَمْرِ اللَّهِ ۚ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا ۖ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ Dan kalau ada dua golongan (golongan ali dan golongan muawwiyah ) dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. dan firman allah ini terbukti kenyataannya pada saat sayyiduna hasan radhiallahu anhu mengajak ishlah sahabat muawwiyah. seperti sabda rasulullah yang mengisyaratkan hal ikhwal dalam ayat tadi إِنَّ ابْنِى هَذَا سَيِّدٌ، وَلَعَلَّ اللهَ أَنْ يُصْلِحَ بِهِ بَيْنَ فِئَتَيْنِ عَظِيْمَتَيْنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. (رواه البخارى مع الفتح ۷/٦٤۷ رقم ٢۷٠٤) Sesungguhnya anakku ini (HASAN)adalah SAYYID.... semoga Allah akan mendamaikan dengannya... antara dua kelompok besar (kelompknya aly dengan kelompoknya muawwiyah) dari kalangan kaum muslimin. dan imam ali pun menegaskan عن الحارث الأعور أن علي بن أبي طالب رضي الله عنه سئل - وهو القدوة - في قتال أهل البغي ، عن أهل الجمل وصفين : أمشركون هم ؟ فقال : لا من الشرك فروا ، فقيل : أمنافقون هم ؟ فقال : لا إن المنافقين لا يذكرون الله إلا قليلا قيل : فما حالهم ؟ قال : إخواننا بغوا علينا “Dan dalam dua ayat ini, terdapat dalil bahwa bughat itu tidaklah mengeluarkan pelakunya dari keimanan sebab Allah ta’ala tetaplah menyebut mereka dengan ikhwatun mu’minin meskipun mereka berbuat bughat. Yang juga menunjukan akan hal ini adalah apa yang diriwayatkan oleh Al-Harits bin Al-A’war bahwa ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu ‘anhu ditanya tentang memerangi orang2 yang berbuat bughat dari kalangan ahli Jamal (yakni 'Aisyah radhiyallaahu 'anha, Thalhah radhiyallaahu 'anhu, Az-Zubair radhiyallaahu 'anhu dan sebagian sahabat Nabi lainnya) dan Shifin (yakni Mu'awiyah radhiyallaahu 'anhu, Abu Darda radhiyallaahu 'anhu, dan sebagian sahabat nabi lainnya) : “Apakah mereka orang2 musyrik?” ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Bukan.” Ditanyakan lagi : “Apakah mereka orang2 munafik?” ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Bukan, sebab orang2 munafik tidaklah mengingat Allah kecuali hanya sedikit.” Ditanyakan lagi : “Lalu bagaimanakah status mereka?” ‘Ali radhiyallaahu ‘anhu menjawab : “Saudara (seagama) kita yang berbuat bughat kepada kita.” http://www.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=3290&idto=3290&bk_no=48&ID=2739

Tidak ada komentar:

Posting Komentar